SIBOLGA -Tak hanya makanan ikan asin dan keripik sambal menjadi makanan khas sibolga, Sumatera Utara, tapi masih ada kuliner lainnya.
 
Salah satunya, olahan produksi rumahan kinanti milik wagini warga sibolga, tersedia stik kinanti, brownies ikan krispi kinanti dan sambal cumi.

Bahan dan cita rasa tidak diragukan lagi, salah satunya brownis ikan krispi kinanti yang diminati sampai saat ini, rasanya begitu nikmat dan renyah jika di kunyah.

Untuk pembuatan dan olahan brownies ikan milik Wagini tidak begitu sulit jika dikerjakan. Untuk komposisi nya, ikan tuna, putih telur, blue band, gula tepung, tepung segitiga, tepung coklat dan coklat batang.

Pertama untuk bahannya siapkan ikan yang dikukus kemudian dihaluskan, ambil coklat batang lalu dilelehkan dengan alat yang sangat praktis, siapkan tepung gula ke dalam wadah, lalu siapkan blue band.

“Coklat, tepung gula dan blue band disatukan dan di aduk menggunakan mixer,setelah lama di aduk kemudian dimasukan putih telur dan ikan yang sudah dihaluskan tadi, ditambah tepung terigu, jika sudah siap di adon jangan lupa masukan ke wadah pemanas,” kata Wagini, Rabu (8/8/2023).

Masih kata Wagini, produksi brownis ikan krispi kinanti setiap harinya sebanyak satu atau dua kali adonan, satu adonan bisa menghasilkan 17 kotak brownies ikan kripsi dibandrol dengan harga 27 ribu per kotaknya.

“Alhamdulillah perhari kata wagini bisa habis, kalau stik ikan juga bisa habis sebanyak 25 bungkus dihargai cuma 15 ribu rupiah, sedangkan untuk cumi sambalnya karena prodak baru bisa terjual paling banyak 5 botol per harinya, dibandrol per botolnya cuma 25 ribu rupiah,” sebutnya.

Wagini juga berencana untuk meningkatkan jumlah hasil produksi, namun modal yang menjadi kendala, karena menurut wagini modalnya sampai saat ini hanya bisa untuk mencukupi produk yang sudah berjalan.

“Insya Allah kalau ada rezeki saya mau melakukan pinjaman modal, tidak banyak yang ingin saya pinjam bang hanya sekitar 20 juta saja,” ungkapnya.

Namun alhamdulillah kalau peralatan awalnya wagini dibantu pemerintah pemkot sibolga, bantuannya berupa mesin siller (pembungkus makanan) dan alat penggorengan.

Dalam produksi rumahan serta pemasarannya, dia hanya berharap pada keluarganya yakni anak-anak dan suaminya.

Dalam pengembangan usaha, Wagini banyak berharap suatu saat nanti, miliki open dan mixer yang besar agar hasil olahan bahan lebih maksimal.

Dengan alat yang diharapkan Wagini, tidak menutup kemungkinan hasil produksi nya bisa mencapai 100 kotak per harinya.

“Saya tetap bermimpi usaha yang dilakoni ini terus maju, berkembang dan bisa dikenal luas oleh masyarakat indonesia maupun sampai luar negeri,” timpalnya.