TAPSEL – Gegara diisukan dukun santet yang belum jelas kebenarannya, satu rumah yang ditempati AN (70) di Desa Sisoma, Kecamatan Tano Tombangan (Tantom) Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dirusak massa. Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni, melalui Kapolsek Batang Angkola, AKP Raden Saleh, pada Minggu, (5/3/2023), menerangkan, peristiwa pengrusakan itu terjadi secara mendadak.

Di mana, pada Sabtu, 4 Maret 2023 malam, AN bersama istrinya sedang istirahat di rumah kediamannya. Tiba-tiba sekelompok massa datang dan melempari rumah AN dengan batu, kayu dan ada juga lemparan api.

Pada saat kejadian itu, AN dan istrinya keluar lewat pintu belakang menuju rumah Kepala Desa Sisoma guna melaporkan kejadian itu.

Ternyata, Kepala Desa Sisoma sedang tidur. Lalu, AN dan istrinya pun kembali ke rumah mereka.

Setiba di rumah mereka, AN dan istrinya pun masuk ke dalam rumah. Sementara, oknum massa masih ramai di luar.

Tidak lama kemudian, AN melihat ada lemparan api ke dalam rumahnya. Spontan, AN membuangnya ke luar rumahnya.

Oknum massa semakin beringas dan memadamkan listrik, sembari melempari rumah itu dengan batu dan kayu.

Selanjutnya, AN dan istrinya melarikan diri ke Desa Ingul Jae untuk meminta perlindungan.

Mengetahui hal tersebut, lanjut AKP Raden Saleh, massa bergerak ke Desa Ingul Jae. Salah seorang di antara massa itu, AH, terlibat cekcok dengan AN.

Beruntung, personel Polsek Batang Angkola segera tiba di lokasi dan melakukan pengaman.

"Personel kita mengamankan situasi, melakukan olah TKP, memasang garis polisi dan mengamankan barang bukti berupa batu dan kayu dan membawa AN berobat ke Puskesmas Batu Horpak,” tutur AKP Raden Saleh.

Menurut AKP Raden Saleh, sebelumnya, keluarga AN dan AH telah terjadi sedikit percekcokan. Percekcokan ini berawal dari penutupan parit oleh istri AN. Rupanya, parit itu merupakan aliran air milik salah satu massa, yakni AH.

Selanjutnya, pada Desember 2022 lalu, istri AN pulang dari kebun dan bersamaan pula RH anak dari AH melintas mengendarai sepeda motor.

Dikarenakan rumah mereka berdekatan, RH saat itu, mengajak istri AN untuk pulang bersama dan memboncengnya menggunakan sepeda motor milik AH.

Lalu, sore harinya, lanjut dikatakan AKP Raden Saleh, RH yang membonceng istri AN jatuh sakit.

RH mengeluarkan darah dari hidung dan telinga yang selanjutnya dibawa berobat ke Puskesmas.

“Setelahnya, AH mengatakan ke korban anaknya telah diguna-guna oleh korban,” pungkasnya.