MADINA - Kenaikan harga beras membuat pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui Dinas Ketahanan Pangan Madina melakukan upaya untuk menstabilkan harga dengan operasi pasar dari program pangan murah. Operasi pasar tersebut dilaksanakan selama dua hari yang sebelumnya dihari pertama digelar di Pasar Lama Kecamatan Panyabungan.

Sementara di hari kedua operasi pasar tersebut Dinas Ketahanan Pangan melaksanakan di wilayah Pasar Jong-jong, Kelurahan Panyabungan Dua, Kecamatan Panyabungan, Jumat (3/3/2023). Operasi pasar tersebut bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (BPN). 

Untuk saat ini harga beras jenis medium di pasaran mengalami kenaikan dengan harga eceran perkilonya sebesar Rp 14.000 Sedangkan beras jenis premium Rp16.000 perkilogram hingga tembus Rp 18.000 perkilonya. 

Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras sesuai harga eceran Rp 9.900 perkilogram. 

Operasi pasar yang digelar Dinas Ketahanan Pangan tersebut langsung disambut antusias warga. Beras yang sudah dikemas itu setiap kemasan berisi 5 kilogram ludes terjual diserbu warga. 

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Taupik Zulhandra Ritonga mengatakan operasi pasar pangan murah itu dilakukan untuk menstabilkan harga ditengah melonjaknya harga beras. 

"Selain itu, pasar beras murah ini dilakukan salah satu mengantisipasi terjadinya inflasi di daerah dan juga bentuk Dinas Ketahanan Pangan dalam memperingati hari ulang tahun Kabupaten Mandailing Natal ke 24," katanya. 

Operasi pasar pangan murah yang digelar selama dua hari ini, kata Taupik, tampak begitu diminati oleh warga. Sehingga 14 ton beras murah jenis medium ini laku diborong masyarakat. 

"Di hari pertama target kita yang sudah terlaksana kemaren ada 7 ton beras. Begitu juga yang dilaksanakan pada lokasi beras murah pasar Jonjong ada 4 ton dan juga dilakukan di kecamatan Siabu 3 ton, jadi totolnya beras program pangan murah selama dua hari ini tertotal 14 ton," ujar Taupik.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan operasi pasar beras murah ini dalam waktu dekat dengan menargetkan beras sebanyak 8 ton yang akan dibuat di lokasi pameran HUT Kabupaten Madina.

"Di stand pameran HUT Mandailing Natal nanti juga rencananya juga akan dibuat beras murah melaui program pangan murah ini sebanyak 8 ton. Dengan begitu dengan jatah kita di Mandailing Natal ini sebanyak 30 ton yang bekerja sama dengan BPN terlaksana, sehinga 6 ton sisanya lagi juga akan kita laksanakan di tempat yang gagal panen, untuk lokasinya masih kita rapatkan," imbuhnya.

Disisi lain antusias warga pada program operasi beras murah ini juga sebagai persiapan menjelang bulan Ramadan yang sudah kian tinggal menghitung hari. 

Devi Hariyanti salah seorang warga mengaku ia membeli beras muarah ini untuk persiapan bulan puasa nanti.

"Saya beli 4 karung, ini pun juga auntuk jaga-jaga di bulan puasa nanti. Dan saya merasa terbantu dengan adanya beras murah ini. Kualistasnya pun sama, meski begitu saya harapkan beras yang saat ini segera turun," ucapnya.