LANGKAT -Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) RI terkesan lamban mengganti gorong-gorong Jembatan Sei Bambu.
 
Kondisi gorong - gorong dimaksud cukup sempit menyebabkan air parit meluap hingga melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan - Aceh, dikala hujan, air selutut orang dewasa menggenangi pemukiman masyarakat Gebang.

Jembatan Sei Bambu sudah tak mampu menahan derasnya arus air di sebabkan hujan lebat satu harian, Sabtu (21/1/2023), di perbatasan Kelurahan Pekan Gebang - Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang.

Ardiansyah salah seorang warga setempat di sekitar lokasi banjir mengatakan, masyarakat desak dan memohon kepada Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc Mentri PUPR agar mengganti Jembatan Sei Bambu , kata Ardiansyah.

Persoalan lain, derasnya arus air akibat tingginya curah hujan seharian, berdampak terhadap kondisi Gebang. Pasalnya berada pada posisi dataran rendah urainya.

Sisi lain, dataran tinggi di daerah Gebang ditanami kelapa sawit terkesan mengabaikan kondisi daerah dataran rendah.

Pihak perkebunan disinyalir tidak melakukan pengelolaan air sendiri dan limbah sawit seperti pelepah sawit di biarkan hanyut terbawa derasnya arus air hujan.

Di harapkan perkebunan sawit membuat waduk sendiri, secara perlahan mengurai air, sebelum di lakukan pembuangan air ke parit Sei Bambu Tugu Pahlawan Gebang.

Saran dan solusi perlu dialog antara pihak perkebunan sawit dengan pihak DPRD Kabupaten Langkat, Pemkab Langkat Plt. Bupati Langkat H. Syah Affanden, SH, Camat Gebang, Lurah Pekan Gebang, Kades Paluh Manis juga melibatkan Dinas PUPR Kabupaten Langkat terkait tekhnis, Dinas LHK tata ruang Rencana Tata Ruang Wilayah ke depan.

Dampak banjir rutin, selain meresahkan masyarakat, juga menyebabkan kerusakan alat perabotan RT, juga menimbulkan kerugian kerusakan jalan dan beram Jalinsum jadi tinggi mengancam keselamatan nyawa pengendara dan pejalan kaki.

Sebelumnya Pemkab Langkat Plt. Bupati Langkat H. Syah Affandin, SH c/Q Dinas PUPR Kabupaten Langkat sudah melakukan normalisasi parit Sei Bambu pertengahan Desember 2022 sepanjang 1.200 meter dari parit Kebun Kopi Kelurahan Pekan Gebang hingga parit 1, Dusun 1, Desa Pasar Rawa.

"Diperkirakan ada sekitar 150 meter menggunakan tenaga manual( tidak pakai alat berat-red) akibatnya rumah kami masih kebanjiran, karena parit kurang lebar dan tidak dalam," ungkap Leman warga Dusun l, Desa Paluh Manis.

Kami berharap Pemkab Langkat lebih serius dalam penanganan banjir di Gebang, karena menyangkut Rencana Tata Ruang Wilayah yang padat penduduk dan di atas perbukitan ada perkebunan sawit, kata Farma Sidabutar.

Sayangnya, tindakan Pemkab Langkat tidak selaras alias tidak di dukung Kementerian PUPR RI untuk memperbaiki Jembatan Sei Bambu tidak ada kejelasannya hingga memasuki Januari Tahun 2023 Gebang tetap banjir lagi.*