GALANG - Warga pengguna jalan mengeluhkan tumpukan tanah dari pembuatan saluran drainase yang berada di Lingkungan VII Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Pengamatan wartawan di lapangan Minggu (15/01/2023), pihak pemborong yang mengerjakan proyek drainase Dinas Sumber Daya Air,Bina Marga Dan Bina Kontruksi Kabupaten Deli Serdang itu menumpukkan tanah korekannya di badan jalan.

Akibatnya warga masyarakat yang melintas di sana merasa terganggu. Selain badan jalan menyempit, juga bila musim hujan kondisi jalan menjadi licin dan tak jarang membuat pengendara terjatuh.

Menurut keterangan plank yang terpampang di lokasi, proyek drainase tersebut besumber dari Dana Alokasi Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 dari Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga Dan Bina Kontruksi Kabupaten Deli Serdang dengan Pagu Anggaran Rp 199.812.360,00 ( Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Enam Puluh Rupiah).

Namun dalam plank proyek tidak disebutkan panjang dan lebar drainase yang harus dikerjakan.

Seorang warga, Linda (41) yang selalu mengantar anaknya ke sekolah Yayasan SMK AKP Galang mengungkapkan, proyek pembangunan saluran drainase tersebut yang di kerjakan oleh CV. Rizky Amanda tersebut dinilainya tidak mengutamakan keselamatan pengguna jalan. Pasalnya, tumpukan tanah bekas tanah galian memakan separuh jalan.

“Ini kan membahayakan orang yang mau lewat, apalagi tidak adanya rambu penanda proyek. Soalnya beberapa hari lalu ada pengendara yang terperosok terjatuh akibat tumpukan tanah yang licin,” ungkapnya kepada awak media

Lebih lanjut, wanita yang berprofesi sebagai pedagang itu meminta kepada pihak Dinas Bina Marga Kabupaten Deli Serdang, agar pelaksana proyek memberi tanda atau rambu-rambu, bahwa jalan itu sedang dikerjakan pembuatan saluran dainase, membersikan tumpukan tanah agar tidak berserakan apa lagi ini musim hujan jalannya jadi licin agar peristiwa tergelincirnya pengendara kemarin tidak terulang kembali.

Hal senada juga disampaikan oleh Tian, warga jalan Perintis Kemerdekaan Lingkungan 1, Kelurahan Galang Kota. Tian menyayangkan pihak pemborong yang tidak profesional dalam mengerjakan proyek drainase itu.

“Pekerjaan drainase ini dikerjakan secara amburadul dan tidak mementingkan pengguna jalan, sudah jalannya sempit di tambah ada tumpukan tanah lagi memakai badan jalan," tegas Tian.

Tian mengakui jika pembangunan tersebut bermanfaat untuk mengurangi banjir di kala musim penghujan. Namun menurutnya, pihak pemborong juga harus memikirkan kenyamanan pengguna jalan.

“Kemarin juga datang pegawai dari Kelurahan Galang Kota dan Trantib Kecamatan Galang atas laporan warga, sudah ditegurtentang tumpukan tanah yang menggangu pengguna jalan tapi tidak di indahkan sampai saat ini, “ ucapnya kepada awak media.

Ketika awak media ke lokasi ingin mengkonfirmasikan keluhan warga tentang tumpukan tanah yang menumpuk di sebelah pengerjaan pembangunan saluran drainase, baik pemborong maupun perwakilannya tidak ada di tempat. Pihak yang hanya ada satu pekerja yang mengatakan bahwa mandor tersebut bernama Heri tinggal di Medan.*