PALAS - Debu berhamburan dan betebaran kerumah -rumah warga diwilayah Batang Taris lingkungan VII,Kelurahan Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun akibat pembangunan proyek peningkatan jalinsum di Kabupaten Padanglawas (Palas). Sebagai bentuk protes terhadap aktivitas pembangunan proyek peningkatan ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), masyarakat memasang ban mobil bekas, tong sampah, kayu dan pohon pisang di bahu jalan.
 
Pantuan Go Sumut di lokasi kegiatan pekerjaan pembangunan proyek peningkatan jalinsum, tepatnya di lokasi Batang Taris,debu terus bertebaran dan sangat mengganggu penguna jalan umum karena diselumuti debu saat melintas dilokasi tersebut.
 
Salah seorang Tokoh Masyarakat warga sekitar Batang Taris, P.Lubis mengayangkan,pihak kontraktor yang melaksanakan kegiatan pekerjaan proyek peningkatan jalinsum,tutup mata dengan dampak sosial yang ditimbulkan akibat proyek tersebut.
 
"Debu yang bertebaran ini sangat meresahkan dan mengganggu penguna jalan serta warga sekitar karena rumah-rumahnya rioenuhui debu yang cukup tebal," ungkapnya, Sabtu (14/1/2023).
 
Dikatakan, rumah -rumah milik warga yang ada disekitar lokssi proyek menjadi sasaran debu yang beterbangan mulai pagi hingga sore hari sehingga menganggu kesehatan warga.
 
"Debu dari dampak proyek ini cukup meresahkan warga dan akan menimbulkan dampak penyakit infeksi penapasan(Inspa) bagi warga khususnya bagi anak-anak balita dan dibawah umur," beber Lubis.
 
Senada dengan Lubis, salah seorang pemilik warung kopi, M.Hasibuan mengungkapkan, dampak debu ini sangat berdampak terhadap ekonominya karena pelanggan yang minum kopi ini tidak ada yang datang lagi.
 
"Akibat proyek ini menimbulkan kesusahan pendapatan ekonomi bagi keluarga saya karena tidak ada yang mau minum kopi dab teh manis lagi akibat debu proyek ini," kesalnya.
 
Kami meminta pihak Kepolisian Polres Padanglawas memanggil pihak kontraktor peningkatan jalinsum ini untuk diberikan sanski tegas tentang dampak sosial yang cukup meresahkan warga.
 
Sebaliknya pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Palas juga harus bertindak untuk menegur pelakasana kontraktor yang melaksanakan pekerjaan peningkatan jalinsum ini karena menimbulkan dampak keresahan bagi warga.
 
Kata warga, tebalnya debu dapat mengganggu aktifitas penguna jalan dan warga serta berdampak buruk bagi kesehatan, khususnya bagi anak-anak akan rentan terserang penyakit batuk dan sesak napas.
 
Warga berharap, kondisi ini menjadi perhatian semua pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan rutinitas penyiraman jalan agar debu tidak bertebaran.
 
"Jangan menunggu dulu ada korban, akibat terlalu banyak menghirup debu sehingga berdampak penyebaran penyakit inspa," ungkap warga geram.