LHOKSEUMAWE- Dalam refleksi akhir tahun sekaligus menyongsong tahun 2023, Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa Kolonel Inf Bayu Permana menggelar rapat sekaligus memberikan pengarahan tingkat satuan Kodim serta para Kasi dan sejumlah Perwira TNI, Rabu, (4/1/2023) di Aula Yudha Korem 011 Lilawangsa mengingatkan seluruh jajaran termasuk Pemerintah daerah (Pemda) khusus diwilayah Korem 011 Lilawangsa agar memperkuat ketahanan pangan sekaligus mempercepat pemulihan perekonomian masyarakat. “Pemulihan ekonomi masyarakat harus dipercepat, salah satu yang harus menjadi perhatian kita adalah memperkuat ketahanan pangan ditingkat masyarakat, oleh karena itu sektor ketahanan pangan  harus digenjot, agar pemulihan ekonomi masyarakat cepat pulih pasca pandemi covid – 19 yang lalu. Tahun 2023 menjadi harapan bagi semua warga masyarakat untuk hidup lebih baik lagi,” kata Danrem Kol Inf Bayu Permana sekaligus memimpin rapat kesiapan pelaksanaan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) itu.

Bahkan Danrem sangat yakin ketahanan pangan yang dikelola dengan baik dan melibatkan seluruh leading sektor membawa dampak positif , terutama untuk memulihkan ekonomi masyarakat dimasa-masa sulit seperti saat ini. “Apalagi mayoritas penduduk kita khususnya diwilayah Korem 011 Lilawangsa adalah bertani, terutama petani padi dan holtikultura dan sebagian membuka kebun sawit, kakao, kelapa, pisang dan lain sebagainya. Ini harus di back up oleh Pemda masing-masing terutama soal kebutuhan pupuk, jangan sampai saat petani membutuhkan ternyata pupuk tidak ada dipasar,” jelasnya.  

Danrem mengakui bahwa TNI memiliki kepedulian tinggi dalam upaya memperkuat sektor tersebut, sebab, ketahanan pangan adalah isu strategis  pertahanan negara dalam arti luas, termasuk dalam pengendalian keutuhan bangsa.

“Sektor pertanian memiliki peran utama dan isu strategis bagi negara-negara maju. Saat ini makna perang bukan sekedar soal militer, melainkan perang yang juga melibatkan unsur-unsur budaya dalam masyarakat, diantaranya pertanian,” jelas Bayu.

Sehingga kedepan, urainya, tidak hanya militer yang menjadi garda pertahanan negara, namun seluruh unsur baik masyarakat, pemerintah daerah serta seluruh elemen masyarakat lainnya yang menggeluti berbagai sektor.

Apalagi sambungnya, saat ini  PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) telah memproduksi pupuk NPK, selain pupu urea dan ammonia. “Jadi tidak ada alasan kelangkaan pupuk di sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan sebaliknya lancarnya produksi dan distribusi pupuk faktor utama peningkatan hasil gabah dan kebutuhan pangan lain,” lainnya.

Misalkan saja, kata Kol Inf Bayu Permana, jika komoditas pertanian seperti cabe merah, bawang merah, tanaman padi dan berbagai jenis sayuran kebutuhan pupuk tidak stabil sehingga mempengaruhi pasokan disejumlah pusat pasar tradisional di Aceh, dipastikan akan ber efek terhadap inflasi, “Jika terjadi inflasi yang menjadi korban juga masyarakat, pasalnya harga-harga kebutuhan pangan menjadi tinggi, oleh karena itu harus perhatian serius. Saluran-saluran irigasi yang rusak harus dilakukan normalisasi dan segera perbaiki,” tandasnya.

Disisi lain, Danrem Bayu Permana menginstruksikan seluruh jajaran Kodim melakukan kolaborasi dengan  Pemda untuk memperkuat lumbung ketahanan pangan di wilayah masing-masing.

Keterlibatan TNI, urainya, baik melalui program TMMD,  TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) dan lain sebagainya, merupakan wujud mampu berkontribusi positif dalam membantu Pemda mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Bagaimanapun TNI tidak boleh mengingkari proses kelahirannya yang lahir dari rakyat dan dibesarkan oleh rakyat, artinya apa yang dilakukan TNI harus berorientasi kepada kepentingan rakyat. Sebab, dalam keprofesionalan visi dan misi TNI, dalam tugas pokoknya harus terbangun spirit untuk dicintai dan mencintai rakyatnya,” katanya.