SIBOLANGIT - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mencatatkan penyaluran pembiayaan oleh bank di Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2022 sebesar Rp224,31 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan 1,76% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan sektor dunia usaha sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi bisnis yang signifikan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala OJK KR5 Sumbagut, Yusup Ansori dalam kegiatan Media Gathering di Sibolangit dengan tema "Kolaborasi Pelayanan Publik dan Keuangan Berkelanjutan", Kamis (15/12/2022).

Dirincikannya, untuk struktur kredit tersebut terdiri dari 70,93% kredit produktif dan 29,07% kredit konsumtif. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit investasi bank umum yang bertumbuh 9,46% yoy menjadi Rp61,46 triliun dan kredit kepemilikan rumah tinggal yang bertumbuh 10,14% yoy menjadi Rp20,38 triliun.

"Jika dibanding dengan tren historis dari Desember 2021 yang lalu, kredit investasi justru mengalami kontraksi yang paling dalam. Hal ini menunjukkan sektor dunia usaha di Sumut sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi usaha yang sigfnifikan," kata Yusup Ansori didampingi Anton Purba selaku Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK KR5 Sumbagut dan Wan Nuzul Fachri selaku Deputi Direktur Managemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK KR5 Sumbagut.

Menurut Yusup, di saat kredit dapat didorong untuk bertumbuh, profil risiko perbankan juga tetap dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang turun hingga di bawah 3%, yaitu sebesar 2,48%.

Yusup menambahkan, tahun 2022 ini merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi, dari dampak masif pandemi Covid-19. Hal ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan mengingat tren pemulihan tersebut tidak mengalami perlambatan, bahkan terus meningkat hingga di penghujung tahun 2022, terutama di tengah tekanan dan pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi.

"Seiring dengan hal itu, kondisi sektor jasa keuangan di Indonesia juga terus menunjukkan tren pemulihan kinerja di segala sektor. Dari sektor perbankan, tercatat perkembangan kredit pada Oktober 2022 tumbuh relatif stabil 12,14% yoy," imbuh Yusup.

Diae tahun 2022 ini merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi, dari dampak masif pandemi Covid-19. Hal ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan mengingat tren pemulihan tersebut tidak mengalami perlambatan, bahkan terus meningkat hingga di penghujung tahun 2022, terutama di tengah tekanan dan pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi.

"Seiring dengan hal itu, kondisi sektor jasa keuangan di Indonesia juga terus menunjukkan tren pemulihan kinerja di segala sektor. Dari sektor perbankan, tercatat perkembangan kredit pada Oktober 2022 tumbuh relatif stabil 12,14% yoy," imbuh Yusup.

Secara umum, lanjut Yusup, stabilitas sektor jasa keuangan Sumatera Utara, yang terdiri dari 109 entitas Perbankan, 84 entitas Pasar Modal, dan 188 entitas IKNB, pada posisi Oktober 2022 memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.

Sektor perbankan Sumatera Utara yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 56 bank berkantor cabang, dan 53 BPR/BPRS pada Oktober 2022 juga kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif. Total aset tercatat sebesar Rp333,06 Triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,29% yoy. Penghimpunan dana pihak ketiga juga bertumbuh sebesar 4,52% yoy menjadi Rp305,77 triliun.