MEDAN - Universitas Syiah Kuala menggelar Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari tanggal 28-30 November 2022 di Gedung AAC Dayan Dawood. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 594 hasil riset para peneliti kampus ini ditampilkan. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, SSi. MTech menjelaskan, Seminar Hasil ini merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, LPPM bersama reviewer akan melakukan verifikasi apakah pelaksanaan riset tersebut sudah mencapai target yang diusulkan dalam proposal.

“Jadi dalam event ini para reviewer dapat informasi rinci dari para peneliti terkait penelitian dan pengabdiannya kepada masyarakat tersebut,” ucap Taufik di Banda Aceh, Selasa (29/11/2022).

Seluruh hasil riset tersebut, ungkap Taufik, berasal dari berbagai disiplin ilmu yang telah lolos seleksi baik dari USK maupun dari Kementerian. Di mana sumber dananya berasal dari Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek dan Penerimanan Negara Bukan Pajak (PNBP) USK. Serta sumber dana lainnya seperti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Taufik menjelaskan, selama dua tahun terakhir kegiatan seperti ini sempat terhenti akibat pandemi, sehingga banyak orang yang tidak tahu apa saja yang sudah dilakukan peneliti USK.

Oleh sebab itu, kegiatan ini berhasil menarik perhatian kalangan peneliti khususnya di lingkungan USK. Hal ini terlihat tingginya animo pengunjung yang hadir dalam kegiatan ini.

“Selain itu, ini juga menjadi event bagi orang lain untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh koleganya, sehingga mereka bisa membentuk kolaborasi riset,” ucapnya.

Taufik mengungkapkan, tujuan akhir kegiatan ini adalah untuk mendorong peneliti USK agar menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi, salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas telah menetapkan agar riset sebuah perguruan tinggi harus terekognisi baik skala nasional maupun global.

Terkait rekognisi ini, Taufik mengungkapkan, saat ini jumlah riset USK yang terekognisi internasional meningkat signifikan dari yang ditargetkan. Di mana dari 1.802 luaran yang disepakati dengan kementerian, namun USK mampu mencapainya sebanyak 3.049 luaran atau naik 169,2%.

“Jika berdasarkan statistik, InsyaAllah penelitian dan pengabdian USK capaiannya sangat baik. Jadi kita gak boleh berhenti, harus memacu lagi,” pungkasnya.*