MEDAN - Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII di Padang, Sumatera Barat tahun 2022 resmi ditutup Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Sabtu 26 November 2022.

Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Mustanir, M.Sc mengucapkan selamat kepada atlet yang tercatat sebagai mahasiswa USK atas keberhasilan meraih medali. Aceh menduduki peringkat 14 klasemen akhir POMNAS 2022.

Aceh berhasil membawa pulang 13 medali. Dengan rincian, 2 emas, 4 perak dan 7 perunggu. Dari 13 medali tersebut, 11-nya disumbangkan mahasiswa USK.

“Alhamdulillah USK bisa menjaga tradisi selalu menyumbangkan medali untuk kontingen Aceh. POMNAS kali ini, untuk medali tertinggi yaitu emas, dipersembahkan oleh mahasiswa Penjaskesrek USK dari cabor petanque,” kata Prof Mustanir lewat siaran pers diterima di Medan, Senin (28/11/2022).

Menurutnya, petanque merupakan andalan USK yang sudah berprestasi bukan saja di tingkat nasional, tetapi internasional. Namun demikian, ke depan, WR III berharap medali emas untuk Aceh bisa diraih oleh cabor lainnya.

Prof Mustanir yang juga Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Aceh menyampaikan, perjalanan kontingen Aceh di POMNAS XVII menjadi bahan evaluasi, agar kedepan prestasi bisa ditingkatkan.

“Evaluasi sangat penting. Kita belajar mengoreksi setiap hal hingga detil-detil kecil. Yang kurang kita tambah, yang sudah baik kita tingkatkan menjadi sangat baik. Prinsipnya demi kemajuan dan prestasi lebih baik,” ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, ke depan pihaknya berusaha untuk melaksanakan POMDA lebih awal, dengan demikian ada rentang waktu persiapan lebih matang. Selain itu, BAPOMI Aceh berharap dukungan Dispora Aceh maupun KONI Aceh, agar bisa melaksanakan TC atlet selepas POMDA menuju POMNAS.

“Chemistery untuk cabor beregu sangat penting. Apalagi mahasiswa di Aceh berasal dari beberapa Perguruan Tinggi. Jadi bagaimana cara nantinya BAPOMI Aceh, Dispora dan KONI Aceh menyusun teknis TC ke depannya,” tutur Prof Mustanir.

Sementara itu, Menpora dalam penutupan POMNAS, mengucapkan selamat kepada Sumbar yang sukses menjadi tuan rumah POMNAS ke-17 itu. Menurut Zainuddin, POMNAS menjadi salah satu ajang mempersiapkan atlet-atlet elit nasional dalam upaya mencapai target Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Menteri juga menyinggung soal potensi olahraga Indonesia sangat besar. Dan berpotensi menunjang ekonomi dan pariwisata daerah.

“Kita (juga) mendorong olahraga tak hanya untuk prestasi tapi juga ekonomi. Sport industry dan sport tourist saat ini jadi sumber devisa dan pemasukan berbagai negara maju. Potensi kita sangat besar, hanya belum tergali maksimal,” kata Menpora.

Untuk diketahui, DKI Jakarta menjadi juara umum POMNAS XVII dengan total 115 medali, disusul Jawa Tengah dengan 89 medali serta Jawa Timur di posisi ketiga dengan raihan 72 medali. Sementara tuan rumah, Sumatra Barat berada di peringkat 5, dengan 36 medali. Sumbar menjadi provinsi non Pulau Jawa dengan peringkat tertinggi.

Adapun POMNAS XVIII mendatang, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan ditetapkan sebagai tuan rumah. Kepastian tersebut ditandai dengan penyerahan bendera penyelenggara kepada Ketua BAPOMI Kalsel.*