MADINA -2.017 ekor sapi dinyatakan telah divaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dari target sebelumnya yakni sebanyak 3.500 ekor sapi.
 

Hal ini dikatakan Satgas PMK yang juga Kepala Dinas Pertanian Madina, Siar Nasution, saat penyuntikan vaksin dosis kedua di Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat, Senin (21/11/2022).

Siar mengatakan penyuntikan vaksin PMK tersebut guna menekan kasus penularan dan penyebaran virus pada hewan ternak sapi tersebut.

"Dari target 3.500 ekor sapi yang ada di Madina, sudah 2.107 ekor sapi yang divaksinasi," kata Siar.

Siar menyebut, penekanan penularan dan penyebaran virus PMK di kabupaten Madina, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya termasuk melibatkan TNI-Polri di dalam penyuntikan.

Adapun ciri-ciri hewan ternak yang terkena PMK antara lain adalah ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan ternak atau kuku hewan yang terinfeksi.

Kemudian, hewan tidak mampu berjalan atau pincang, air liur berlebih serta hilang nafsu makan.

Dan, PMK ini bukan penyakit zoonosis atau tidak menular ke manusia. Bahkan, PMK bisa disembuhkan dengan ketelatenan petugas paramedis kesehatan ternak dan peternak dalam mengobati ternaknya.

"Yang sulit dalam hal penyuntikan dosis berada di wilayah pantai barat sana yakni di Kecamatan Muara Batang Gadis. Hewan ternak sapi di sana sangat liar. Namun demikian, Satgas akan terus melakukan upaya maksimal dalam mencari solusi kesulitan itu," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran PMK ternak di kabupaten Madina, dia mengimbau kepada seluruh peternak yang ada agar segera melaporkannya kepada petugas penyuluh di lapangan apabila ada menemukan tanda-tanda penyakit PMK.

"Dan diminta kepada pemilik ternak juga agar senantiasa menjaga kebersihan kandang karena itu juga menjadi bagian dari cara mengantisipasi penyebaran virus PMK," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, saat kasus virus PMK itu menyerang belasan hewan ternak di Madina, Satgas yang sudah terbentuk pun langsung melakukan terobosan di lapangan dan hasilnya kembali normal setelah melakukan penyuntikan dan pemberian vitamin.

"Kasus PMK di Madina sudah menurun, bahkan sudah nihil. Namun kita tetap melakukan penyuntikan untuk mengantisipasi penyebaran serta meningkatkan kekebalan tubuh pada hewan," ujarnya.