ASAHAN - Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Anak Sumatera Anti Kedzoliman (GASAK) kembali melakukan aksi unjuk rasa mengenai dugaan lulusnya kader Partai Politik sebagai Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan yang diduga dilakukan Bawaslu Asahan secara sengaja. Hal tersebut disampaikan Nanda Erlangga, Ketua Umum GASAK saat orasi ditengah guyuran hujan, di Kantor Bawaslu Asahan, Kamis (17/11/2022)

"Bawaslu dinilai tidak selektif dalam melakukan proses rekrutmen Panwascam dimana mereka diduga dengan sengaja meluluskan kader parpol, kami meminta Bawaslu Asahan berikan jawaban mengenai kesalahan itu," jelas Nanda Erlangga.

Lebih lanjut, Nanda menambahkan bahwa ia berharap agar Bawaslu Asahan menjawab semua persoalan yang ada di Bawaslu Asahan dan tidak hanya diam seolah olah lepas tanggung jawab karena diduga menimbulkan polemik ditengah masyarakat. Ia menilai adanya pelanggaran etik yang dilakukan oleh Bawaslu Asahan.

"Yang pastinya 5 Komisioner Bawaslu Asahan sudah mencedrai Fakta Integritas dan layak dicopot," tegasnya.

Dalam kondisi hujan deras yang dapat pengawalan dari Kepolisian GASAK tetap melakukan aksi unjuk rasa dengan penuh semangat namun sangat disayangkan. Hal tersebut tidak mendapatkan jawaban dikarenakan para Komisioner Bawaslu Asahan sedang tidak ada diruang kerja.

Hal tersebut disampaikan oleh staf Bawaslu Asahan Rusli Marpaung, akan tetapi jawaban tersebut tidak mengundang respon rasa puas pendemo karena dinilai itu merupakan jawaban politik yang disengajakan demi menghindari pendemo karena diduga merasa bersalah.