MADINA - Kalangan perempuan, baik bagi ibu hamil dan yang juga masih memiliki balita serta calon pengantin mendapat edukasi untuk pencegahan stunting pads anak dari pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui Dinas pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB). Langkah yang dilakukan Dinas PPKB Madina tersebut adalah salah satunya melakukan sosialisasi di Kecamatan Hutabargot.
 
Dalam edukasi itu juga turut serta dihadiri kaum ibu yang memiliki anak balita stunting, ibu hamil, kader KB, dan Tim pendamping keluarga (TPK).
 
Kepala Dinas PPKB Madina Elfi Maryanni mengatakan upaya meminilasir dan pecegahan terjadinya stunting pada anak maka kaum ibu harus menerapkan lima langkah.
 
Kelima langkah tersebut kata Elfi adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak bayi di dalam kandungan dan memberikan pada bayi ASI ekslusif hingga berusia enam bulan.
 
"Seterusnya dampingi ASI eksklusif dengan memberikan makan pendamping atau MPASI sehat. Terus memantau tumbuh kembang anak. Selalu jaga kebersihan lingkungan," kata Elfi, Jumat (18/11/2022).
 
Selain itu, untuk pencegahan stunting juga dapat dengan manajemen laktasi yang tepat, caranya melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian kolostrum kepada bayi.
 
Elfi menambahkan untuk upaya pencegahaan stunting pada saat hamil juga dapat dilakukan dengan antenatal care sesuai jadwal. Kemudian meningkatkan konsumsi zat besi, asam folat dan tablet tambah darah. Dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah infeksi.
 
"Stunting juga bisa dicegah dengan melakukan intervensi gizi sensitif berkontribusi pada 70 persen intervensi stunting. Menyediakan dan memastikan akses pada air bersih dan sanitasi, melakukan fortifikasi bahan pangan, menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan keluarga berencana (KB), menyediakan jaminan kesehatan nasional (JKN) dan jaminan persalinan universal (Jampersal). Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua, memberikan pendidikan anak usia dini universal," imbuhnya.
 
Selanjutnya dia mengatakan, upaya pencegahan stunting pada anak adalah memberikan pendidikan gizi masyarakat, mengedukasikan kesehatan seksual dan reproduksi gizi pada remaja. 
 
"Dan menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin serta meningkatkan ketahan pangan gizi," paparnya.
 
Dalam sosialisasi itu, Kepala Dinas PPKB Madina tersebut juga mengedukasi masyarakat atas tahapan pemberian ASI dan cara memberikan ASI yang benar, cukup atau tidak bagi bayi. Kemudian memaparkan cara pemberian ASI yang optimal pada bayi bagi ibu pekerja