PALAS - Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)1 Padanglawas ikuti keterampilan dasar bimbingan konseling,di Aula gedung Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT) Kemenag Kabupaten Palas. Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Madrasah Kabupaten Padanglawas,Rifan Al Muhar.S.Pd berharap, Kemenang Palas kedepan agar lebih memperhatikan keberadaan guru bimbingan konseling di lingkungan madrasah.
 
Dikatakan, masih banyak kepala madrasah yang kurang paham tugas pokok dan fungsi guru bimbingan konseling sehingga menghasilkan mis persepsi.
 
 "Kita berharap guru BK ini bisa mendapat tempat dalam tugas pokok serta kesempatan untuk berkarir dengan ada kuota untuk penjaringan P3K," terangnya, Minggu (13/11/2022).
 
Menurutnya, ketrampilan dasar bimbingan dan konseling ini bertujuan untuk  pengembangan keprofesionalan berkelanjutan para guru bimbingan konseling.
 
"Sebagai guru bimbingan konseling memiliki tanggung jawab guna memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tugas perkembangannya secara optimal," ujar Rifan.
 
Untuk pelaksanaan layanan tersebut,lanjutnya guru BK harus mampu membantu siswa dalam proses memahami diri serta mengembangkan potensi minat bakat yang dimilikinya.
 
Hal ini sesuai dengan Permendikbud No 111 Tahun 2014 tentang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disetiap satuan pendidikan. 
 
Menteri Pendidikan menjelaskan, bahwa Guru BK harus bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan setidaknya 150 siswa per satu guru bimbingan konseling dan tidak lebih dari 250 siswa setiap tahunnya.
 
Kata Rifan, kemudian mengacu kepada Petunjuk Teknis (Juknis) Nomor : 7232 Tahun 2020 oleh Dirjen Pendis Kementerian Agama Tentang SOP bimbingan konseling di madrasah.
 
Disebutkan, bahwa bimbingan konseling  sebagai bagian integral yang tak dapat dipisahkan dari proses pendidikan,sehingga guru BK harus memiliki kontribusi yang signifikan untuk keberhasilan proses pembelajaran dan layanan di madrasah. 
 
"Peran bimbingan konseling di madrasah untuk membantu siswa agar dapat memahami pribadinya, mencapai kemandirian, serta tumbuh menjadi individu yang sehat dan bertanggung jawab kepada dirinya dan lingkungan," imbuh Rifan Al Muhar. 
 
Para guru BK yang mengikuti pelatihan bimbingan konseling,diberi materi tentang metode bimbingan konseling,pendekatan dan teknik dasar dengan total 36 JP selama enam hari dengan pola In-On-In, tutupnya.