JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia selaku penyelenggara B20 menggelar acara B20 Investment Forum yang diselenggarakan pada, Jumat (11/11/2022) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) I, Bali. Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari sideline event dari B20 Summit yang bertujuan mendorong pemulihan global pasca pandemi. B20 Investment Forum telah berhasil menjajaki peluang investasi dengan 18 perusahaan dari 11 negara untuk kemudian menandatangani MOU senilai 75 Triliun Rupiah.

Peluang investasi yang telah dijajaki oleh KADIN Indonesia dilakukan dalam rangkaian roadshow B20 ke berbagai negara sepanjang tahun 2022 antara lain ke Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Jerman, Belanda, Cina, Singapura, Turki, Korea, Jepang, Australia, India, serta Perancis.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan banyaknya negara yang berinvestasi di Indonesia tak lepas dari peran pemerintah dibantu oleh sektor swasta untuk terus melakukan reformasi birokrasi dan struktural.

"Saat ini, yang menjadi perhatian dari pelaku usaha dan investor adalah regulasi yang memberikan kemudahan. Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah mendorong investor untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang menunjang transisi energi dan menurunkan emisi karbon serta regulasi yang bisa menjamin insentif serta kemudahan bagi industri," jelas Arsjad dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).

Arsjad juga menuturkan bahwa Kadin Indonesia terus mendorong investasi melalui seluruh rangkaian gelaran B20 untuk memperkuat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi kedepannya. Selain itu, ia menilai investasi di Indonesia harus terus ditingkatkan untuk membangun dan menguatkan pasar domestik di tengah ancaman resesi maupun krisis global yang diprediksi akan memanas pada tahun depan.

Sementara itu Chair of B20, Shinta W. Kamdani juga menyampaikan bahwa B20 Indonesia telah memastikan bahwa pelaksanaan B20 memberikan dampak bagi peningkatan investasi Indonesia, tidak hanya dengan menghasilkan rekomendasi kebijakan serta legacy. Sehingga nilai investasi sebesar lebih dari 75 triliun rupiah yang ditandatangani dalam B20 Investment Forum, kami yakini akan berlanjut melalui kesepakatan-kesepakatan investasi lainnya yang bisa bermanfaat untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui kerjasama dengan sektor bisnis global.

"Investasi besar ini bisa masuk atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM yang membantu mengelola peluang investasi menjadi investasi yang riil. Kementerian Investasi bersama dengan KADIN Indonesia juga terus meyakinkan investor untuk melihat peluang investasi di daerah yang menggandeng perusahaan daerah serta UMKM sebagai komitmen dari B20 Indonesia yang mendorong pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," jelas Shinta.

B20 Investment Forum sendiri diharapkan dapat menjadi penghubung yang mengkoneksikan investor global untuk berinvestasi di Indonesia sebagai emerging-developing countries ke tataran global.

B20 Investment Forum terdiri atas 3 kegiatan utama, yakni Investment Forum, Memorandum of Understanding (MoU) Signings, dan B2B Business Matchmaking Meeting.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang juga turut hadir dalam pembukaan acara B20 Investment Forum mengatakan bahwa negara Indonesia berhasil mencapai target Investasi pada tahun 2021 di tengah tingginya pandemi Covid-19.

Kepemimpinan Jokowi yang didukung oleh dunia usaha mampu menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dan pemulihan kesehatan di tengah situasi pandemi.

"Di era Presiden Jokowi, FDI atau investasi asing tumbuh terbesar sepanjang masa sesudah reformasi. Investor tidak perlu ragu dengan Indonesia, karena reformasi struktural kami mampu membuat ekonomi kami tetap tumbuh, inflasi tetap terkendali dan juga proses pengurusan izin berusaha hanya melalui satu pintu serta adanya beragam insentif. Pembangunan infrastruktur juga dibangun merata untuk mendorong pemerataan investasi agar tak lagi bertumpu di Pulau Jawa," jelas Bahlil.

Bahlil juga mengatakan, pemerintah selalu menggandeng dan berkolaborasi dengan swasta terutama KADIN Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional, baik dengan cara mengundang investor asing maupun dalam negeri.

Bagi investor asing, Bahlil bahkan hanya memberikan syarat agar mengikuti aturan yang berlaku, membawa teknologi terbarukan dan menggandeng pengusaha daerah serta UMKM sebagai mitra.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Panjaitan yang hadir untuk memberikan sambutan khusus dalam acara ini mengatakan perekonomian Indonesia sedang tumbuh pesat dibandingkan negara-negara lain pasca pandemi.

Sebagai negara besar, Indonesia, tambah Luhut, memiliki banyak potensi yang tidak dimiliki negara lain dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dari berbagai negara.

"Pemerintah terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari angka 5% hingga 6,5%, mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan juga mengadopsi teknologi serta energi baru terbarukan. Melalui stabilitas politik dan makroekonomi yang stabil dan terjaga, Indonesia terus dan mampu menjadi negara yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan," ujar Luhut.*