SIBOLGA - Desa Sigambo-gambo, Kecamatan Barus, mengalami dampak banjir terparah akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (11/11/2022). Otoritas setempat memperkirakan 90 persen rumah warga di desa berpenduduk 186 jiwa itu, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
 
"Desa lain, seperti Ujung Batu, Kinali, dan Kampung Mudik, juga terkena banjir. Tapi, desa kami yang terparah," kata Kepala Desa Sigambo-gambo, Apre Solli Manalu, di posko bantuan warga terdampak banjir, Sabtu (12/11).
 
Menurut Apre, banjir yang melanda desanya disebabkan luapan air Sungai. Dan, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
 
"Banjir ini diperkirakan dari Sungai Aek Serasa. Sebelumnya, sudah ada rencananya pemerintah provinsi melakukan normalisasi sungai tersebut untuk anggaran tahun depan," sebutnya.
 
*Longsor menelan tiga korban jiwa di Kecamatan Barus Utara* 
 
Sementara itu, memilukan bagi keluarga Mendris Simbolon (39) warga Desa Siharbangan, Kecamatan Barus Utara, Tapteng. Istri dan sepasang anaknya harus lebih duluan menghadap sang maha kuasa.
 
Hal itu dibenarkan Camat Barus Utara, Romulus Manullang dilokasi bencana longsor. Sebelumnya pihak kecamatan dan TNI-POLRI telah melakukan evakuasi terhadap korban longsor.
 
"Sampai pukul 06.10 Wib subuh dini hari ketiga warga kita baru bisa di evakuasi menggunakan alat berat, juga dibantu masyarakat dan pemerintah setempat," kata Romulus.
 
Ketiga korban jiwa yakni, Cristina Natalia L Simamora (32) (istri), Mikhail Sabar Simbolon (9) (anak), Palentina Saskia Simbolon (5) (anak). Ketiga korban kini 
sudah dibawa ke rumah duka yang berada di Desa Siharbangan, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah.
 
Hingga kini di Sibolga-Tapanuli Tengah masih mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi.