LHOKSEUMAWE – Saat ini sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh porakporanda akibat digulung oleh banjir bandang, bahkan merenggut dua nyawa akibat terseret arus atas nama Sanimen (55) dan anaknya Siah Indah (15). Desa terparah tergulung banjir bandang yakni Desa Lawe Pinis, Rambung Teldak dan Seri Muda di Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara. Bahkan dikabarkan sejumlah rumah warga roboh, jembatan penghubung putus, fasilitas umum juga porakporanda, kayu-kayu besar berserakan.
 
Data yang direalise oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara menyebutkan akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dari mulai tanggal 31 Oktober 2022 mengkibatkan air sungai alas dan sungai muara baru meluap menghantam enam kecamatan yang ada masing-masing Kecamatan Babusalam, Babul Rahmah, Bambel, Lawe Alas, Lawe Sigala-gala dan Kecamatan Darul Hasanah serta merusak oprit jembatan penghubung Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Badar.
 
“Dua orang warga dari Kecamatan Darul Hasanah masing-masing Sanimen (55) dan Siah Indah (15) tidak terselamatkan karena terseret arus banjir bandang, saat ini kedua korban meninggal dunia sudah ditemukan dan segera dikebumikan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tenggara Nazmi Desky,SKM,MAP, Kamis (3/11/2022).
 
Dipastikan kerusakan parah terjadi akibat banjir bandang yang menenggelamkan sejumlah kecamatan di Aceh Tenggara itu. Begitu juga areal pertanian milik warga masyarakat mengalami rusak berat dan parah dan jembatan banyak yang jebol dan putus.
 
Sementara itu Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir,Msi bersama anggota DPR RI HM Salim Fakhri meninjau langsung di kecamatan terparah mengalami kerusakan yakni Darul Hasanah yang meliputi sejumlah desa masing-masing Desa Lawe Pinis, Rambung Teldak dan Sari Muda.
 
Diketahui peristiwa banjir bandang disejumlah desa diwilayah kecamatan Darul Hasanah terjadi Selasa (1/11) malam sekitar Pukul 23.30 Wib, akibat nya selain merusak rumah warga dan dua jembatan penghubung antara desa juga meluluh lantakkan rumah dan fasilitas transportasi umum. Musibah bencana alam itu juga menelan dua korban jiwa diketahui Sanimen (55) serta anaknya Siah Indah (15), keduanya meninggal terseret banjir bandang.
 
Data sementara yang dihimpun melalui Pusdalops Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara menjelaskan, bencana alam ini berdampak terhadap 300 jiwa di dua desa tersebut. Bahkan sembilan unit rumah warga rusak berat dan 80 lainnya rusak ringan, dengan total kerugian mencapai Rp 1miliar rupiah.
 
Pemda Aceh Tenggara melalui dinas terkait sudah menurunkan alat berat untuk membersihkan lahan dan fasilitas transportasi jalan umum yang terkena terdampak banjir bandang, karena badan jalan banyak yang tertutupi oleh lumpur serta kayu-kayu besar yang terseret arus banjir bandang itu.