LHOKSEUMAWE – Sungai Aceh Tamiang meluap parah hingga menggenangi badan jalan lintas Medan – Banda Aceh akibat diguyur hujan terus menerus, alhasil arus transportasi macet total, jika dalam beberapa hari kedepan banjir tidak kunjung surut dipastikan pasokan sembako ke Aceh terancam. Ketinggian air di badan jalan mencapai 50 cm s.d 80 cm, sehingga kenderaan umum maupun truk angkut sembako terpaksa berhenti dan tidak meneruskan perjalan ke Aceh. Dari pantauan yang berhasil dihimpun mobil arah menuju Medan maupun sebaliknya Medan menuju Aceh tampak mengular cukup panjang, karena tidak bisa melanjutkan perjalanan.
 
Salah seorang warga Abdul Aziz, Kamis (3/11/2022) melaporkan mobil-mobil pada mogok dan terjebak ditengah jalan. “Kota Kuala Simpang saat ini lumpuh total, bahkan kemacetan mencapai puluhan kilometer, hingga saat ini belum ada tanda-tanda banjir akan surut,” katanya.
 
Hingga saat ini, tambah Abdul Aziz, langit masih tampak hitam karena mendung dan sewaktu-waktu hujan akan kembali turun. “Sejauh ini badan jalan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Tamiang air masih cukup tinggi menggenangi badan jalan,” tandasnya.
 
Sementara itu sejumlah pedagang dipusat pasar tradisional Lhokseumawe yang selama ini menampung berbagai bahan pangan dari Sumatera Utara, Fauziah, mengaku dari mulai kemarin, berbagai kebutuhan pangan seperti sayuran-sayuran, cabai merah, bawang merah dan berbagai jenis buah-buahan sudah tidak masuk ke Lhokseumawe.
 
“Stok kebutuhan pangan disejumlah penampung di Lhokseumawe sudah mulai menipis, jika dalam beberapa hari kedepan banjir Aceh Tamiang belum surut dipastikan pasokan bahan pangan ke Lhokseumawe, maupun sejumlah pasar tradisional dipesisir timur dan utara Aceh akan mengalami kekosongan,” katanya.
 
Sedangkan, komoditas berbagai jenis bahan pangan lokal, yang diproduksi oleh masyarakat lokal tidak mampu memenuhi permintaan pasar. “Selama ini ada juga sebagian pasokan berbagai komoditas sayuran dipasok dari Aceh Tengah maupun dari masyarakat lokal sendiri, namun tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar, pasokan lebih banyak dari Sumatera Utara,” timpal pedagang lainnya.
 
Selama ini, ketergantungan berbagai jenis komoditas sayur-sayuran, tepung terigu, minyak goreng curah, telur, sabun dan lain sebagainya masih mengandalkan pasokan dari luar Aceh, dan akses jalan satu-satunya dilintasan timur dan utara Aceh adalah jalan Medan – Banda Aceh, namun saat ini ternyata bencana alam berupa banjir besar di Aceh Tamiang mengakibatkan pengemudi tidak bisa menlanjutkan perjalanan menuju Aceh dan sebalik, sehingga Aceh Tamiang tampak lumpuh total.