MEDAN -Komunitas Sahabat Cilik Guru Patimpus menggelar lomba membuat kolase dari biji-bijian yang di ikuti anak-anak dari tiga Kabupaten dan Kota, Provinsi Sumatera Utara. 
 

Acara lomba itu bertepat di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan pada Sabtu (29/10/2022). Adapun pesertanya berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Tanah Karo dan Kota Madia Medan.

Dari acara yang berlangsung, turut hadir Gubenur Edy Rahmayadi bersama Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dan sejumlah organisasi terkait.

Dalam selah perbincangan, Edy sangat berterima kasih kepada komunitas sahabat Cilik Guru Patimpus. Menurut Edy acara ini sangat baik dilakukan untuk anak-anak PAUD, TK, SD. Apalagi menyangkut pahlawan sekaligus pendiri kota Medan.

"Saya bangga dengan anak-anak disini yang mengikuti acara ini. Mudah-mudahan menjadi anak-anak penerus bangsa yang cerdas dan selalu berdoa kepada Tuhan untuk keluarga dan bangsa Indonesia," katanya.

Menurut Ulin Ginting selaku Panitia, kegiatan itu merupakan salah satu perayaan hari besar sumpah pemuda yang diselenggarakan oleh sahabat cilik Guru PatimpusPatimpus.

"Tujuannya bahwa untuk mengenalkan Guru Patimpus. Beliau adalah pendiri kota Medan. Untuk itu lomba kolase yang bergambar Guru Patimpus ini berharap dapat mengenalkan Guru Patimpus kepada masyarakat Sumatera Utara," kata Ulin kepada Gosumut, Minggu (30/10/2022).

Guru Patimpus, Lahir di Ajijahe, Tanah Karo Simalem, yang berada di dekat Gunung Sibayak. Ia bermarga Sembiring Palawi dan memiliki seorang istri dari pulau Brayan. Masih berkaitan dengan penamaan "Madaan" ini masih ada hubungannya dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib. Ia dikenal memiliki keahlian menyembuhkan orang sakit dengan menggunakan obat-obat tradisional Karo.

Guru dalam bahasa Karo berarti seorang yang berilmu. Dan ia memiliki sosok "guru" tersebut. Ia penuh dengan kewibawaan, gagah dan berjiwa patriot.

Guru Patimpus dihormati dan disegani berkat jasanya, juga karena kemampuannya mengobati orang sakit. Konon, di wilayah hulu Sungai Deli dan Bubura banyak masyarakat yang terjangkit suatu penyakit, dan Guru Patimpuslah yang mengobati penduduk setempat. Tidak dipungkiri, jika Guru Patimpus sangat dihormati.

Selain mampu mengobati orang sakit dan menjadi tabib di kampung hulu Sungai Deli dan Bubura, beliau juga memiliki keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, ilmu obat-obatan dan ilmu gaib.

Sosok Guru Patimpus yang berjasa dan memiliki semangat juang yang tinggi menjadi panutan masyarakat Kota Medan hingga saat ini. Maka dari itu, Pemerintah Kota Medan membuat monumen sebagai bentuk tanda jasa beliau dahulu. Selain itu, nama Guru Patimpus juga dijadikan salah satu nama jalan di Kota Medan