TAPUT - Tim Lembaga Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU) membantu masyarakat di Desa Pansur Napitu, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara yang mengeluhkan perlunya mesin pemipil jagung. Desa yang penduduknya mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani padi dan jagung ini membutuhkan banyak bantuan sarana dan prasarana. 
 
Kepala Desa Pansur Napitu, Tulus dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Senin (12/9/2022) menyatakan jagung merupakan komoditi yang kerap dijadikan tanaman rotasi setelah menanam padi maupun palawija lainnya. 
 
Luas lahan padi di desa tersebut mencapai 100 Ha. Dari luasan tersebut sebagian luasan ini dijadikan rotasi tanaman dengan tanaman jagung. Hanya saja pendapatan petani dari menanam jagung di wilayah ini masih rendah karena petani masih belum memiliki mesin pemipil jagung sendiri. 
 
Hasil panen berupa jagung utuh harus dibawa ke pabrik penggilingan jagung di wilayah Tarutung. Sehingga biaya produksi menambah beban biaya yang harus dipikul oleh para petani. Belum lagi biaya pemeliharaan termasuk pupuk yang mahal menjadikan petani di desa ini tak dapat segera bangkit dari keterpurukan ekonomi. 
 
Masuknya Tim pelaksana Pengabdian kepada masyarakat (PkM) Universitas Sumatera Utara sedikit memberikan angin segar bagi petani. 
 
Tulus mengungkapkan bahwa desa telah mengajukan permintaan alat pemipil jagung ke pemerintah setempat, namun perwujudannya masih harus menunggu persetujuan anggaran yang memakan waktu cukup Panjang. 
 
Melihat pentingnya keberadaan mesin pemipil jagung yang memiliki mobilitas, maka Tim pelaksana PkM USU segera memprioritaskan pengadaan mesin pemipil jagung di wilayah ini.
 
Ketua Tim pelaksana PkM Afifuddin Dalimunthe, SP, MP memutuskan prioritas mesin pemipil jagung yang harus segera dipenuhi agar masyarakat petani di wilayah ini segera terbantu. 
 
Mengingat mesin yang diberikan nantinya harus dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan biji jagung yang bersih dan berkualitas, maka Tim melakukan serangkaian modifikasi dan pengujian di Kampus USU terlebih dahulu. 
 
Kini dengan masuknya musim panen jagung di wilayah Desa Pansur Napitu masyarakat turut bergembira karena memiliki mesin pemipil jagung sendiri yang sekaligus dapat mengurangi biaya produksi jagungnya. Hal ini berakibat pada meningkatnya pendapatan dan perekonomian petani jagung di wilayah ini.
 
Kepala Desa Pansur Napitu, Tulus, menyampaikan ucapan terimakasih masyarakat desa atas bantuan LPPM USU ini.
 
Tulus berharap bantuan lainnya akan dapat dialirkan ke desa ini di tahun-tahun mendatang untuk mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat desa tersebut.