LHOKSEUMAWE – Layaknya pepatah “patah tumbuh hilang berganti” begitulah tanaman ganja di Aceh, kendati dimusnahkan dari ladang yang satu, akan tumbuh diladang yang lain, seperti temuan terbaru ladang ganja seluas 2 hektar dikawasan berbukitan antara Desa Keubon Nilam dan Desa Ulee Gunong, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, tanaman ganja tersebut tampak tumbuh subur. Personel TNI dari Koramil 16/Tangse, Kodim 0102/Pidie, Korem 011 Lilawangsa berhasil menemukan ladang ganja seluas 2 hektar dengan perkiraan sekitar 30.000 batang ganja tumbuh subur, berumur sekitar 5 bulan dengan ketinggian sekitar 2 meter.

Agaknya tanaman ganja dikawasan perbukitan itu sudah siap dipanen, dan dipastikan hasilnya juga akan menggiurkan namun keburu ditemukan oleh personel TNI, kendati ganja menjadi salah satu jenis narkotika yang sedang diperangi, namun para pelaku tidak pernah jera melakukan budidaya tanaman yang diharamkan itu.  

Hanya saja, kebun ganja acapkali ditemukan dan dimusnahkan di Aceh, namun pemilik usaha barang haram itu jarang ketangkap, begitu juga ladang ganja seluas 2 hektar  yang ditemukan dan dimusnahkan oleh Personel TNI Koramil 16/Tangse, Kodim 0102/Pidie, Sabtu (3/9/2022) pemiliknya juga tidak ditemukan.

Dandim 0102/Pidie Letkol Inf Abdul Jamal Husin, Senin (5/9/2022) kepada wartawan mengatakan, ladang ganja seluas 2 hektar berhasil ditemukan oleh anggota kita dari Koramil 16/Tangse, lokasi tanaman ganja itu medannya memang agak terjal berada dilembah, antara perbukitan Desa keubon Nilam dan Desa Ulee Gunong.

Selelah mendapat informasi dari salah seorang warga pencari sabut aren, tim Personel TNI yang dipimpin oleh Danramil 16/Tangse Letda Inf Ferial langsung terjun ke lokasi. “Alhasil ditemukan ladang ganja itu tumbuh subur seluas 2 hektar dengan perkiraan ada sekitar 30.000 batang ganja siap panen dengan ketinggian rata-rata 2 meter, langsung dilakukan pencabutan danpemusnahan dengan cara dibakar,” ungkap Dandim.

Hanya saja, urai Dandim 0102/Pidie itu, pemilik kebun ganja tidak ditemukan. “Sejauh ini pemilik kebun ganja seluas 2 hektar itu tidak ditemukan, kita akan terus lacak keberadaan pemilik kebun ganja itu dan akan berkoordinasi dengan pihak Polres,” ujarnya.

Temuan ladang ganja oleh Koramil 16/Tangse itu berawal dari penggalangan yang dilakukan oleh Batituud Koramil 16/Tangse Serka Musafir mendapat informasi dari salah seorang eks anggota combatan GAM.

“Mendapat informasi ladang ganja Personel Koramil 16/Tangse langsung meluncur ke lokasi. Perjalanan waktu tempuh ke lokasi selama 1 jam, yakni tiba dilokasi pukul 22.00 WIB ladang ganja itu berhasil ditemukan,” jelasnya.

Ditambahkan, Pengungkapan ini berawal dari informasi seorang warga yang tidak sengaja menemukan ladang ganja saat mencari serabut pohon aren, kemudian pencarian sengaja dilakukan sekitar pukul 20.00 Wib malam oleh personel Koramil 16/Tangse, tujuannya agar bisa menemukan pelaku,, pasa pukul 22.00 WIB ladang ganja itu ditemukan.

Anggota menuju ke lokasi ladang ganja itu berjalan kaki, katanya, dengan menelusuri perbukitan serta jurang terjal di tepian sungai, perjalanan sekitar 1 jam, kemudian sekitar Pukul 22.00 Wib, pada Jumat (2/9/2022) malam, ladang ganja itu berhasil ditemukan.