MEDAN -Papan jembatan yang kerap dipakai warga Kampung Nelayan Seberang Belawan sebagai akses jalan, banyak yang tak layak pakai.
 

Beberapa ruas terlihat rapuh dan bolong. Bahkan, ada yang runtuh dan tak bisa dilalui. Tak jarang mengancam keselamatan warga yang melintas. Tantangan paku berkarat menantang di antara papan-papan yang rusak.

Mengingat, papan menjadi akses warga sebagai penghubung di atas dataran perairan sebuah perkampungan apung di Belawan.

Kondisi itulah yang melatarbelakangi Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) terpanggil untuk memperbaiki akses jalan di Kampung Nelayan Sebrang.

Kelompok sosial peduli lingkungan ini bergerak. Dibantu para donatur, mereka menggelar aksi donasi 1000 papan. Program berjalan, walau tak memenuhi target namun KSI tetap berjuang di balik keterbatasan.

"Memang belum terpenuhi 1000 papannya. Tapi kami tidak surut untuk membantu dengan kemampuan KSI dan para donatur yang tetap mensuport kegiatan ini," ujar Founder KSI, Dewi Natadiningrat, Minggu 21 Agustus 2022 lalu.

Dewi sapaan akrabnya itu tak putus arang dan tetap optimis. Baginya, gerakan yang dilandasi dengan keihklasan akan membuka pintu hati orang lain untuk ikut ambil bagian dalam memberikan bantuan.

"Ini juga sebagai amal jariyah. Mungkin hari ini belum. Tapi esok atau lusa nanti bakal ada yang terpanggil dan kita akan tetap mengakomodir demi membantu warga Kampung Nelayan," ucapnya.

Tak hanya jembatan, KSI sebelumnya juga menginisiasi pembangunan Halte Sampah, pengadaan Gerobak Sampah, dan Prasarana Air Bersih & MCK Umum di kawasan kampung Gudang Arang, Belawan I dan Ujung Tanjung II, Bagan Deli.
Lewat program yang diberi nama 'Belawan Merdeka Sampah', kini kampung Gudang Arang, Belawan I dan Ujung Tanjung II, Bagan Deli telah memiliki Halte Sampah nyentrik dan penuh bunga di komplek pemakaman umum yang selama ini terlihat memprihatinkan.

Tak ada lagi kesan kotor dan kumuh, tinggal program lanjutan bagaimana mengedukasi masyarakat untuk lebih sadar lingkungan demi mewujudkan Belawan Merdeka Sampah.*