MEDAN - Republik Indonesia telah berdiri sejak kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir Soekarno Hatta. Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan dan mensyukuri peringatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan meriah, mulai dari upacara bendera hingga berbagai macam perlombaan memperingati perjuangan pahlawan.
 
"Meski Indonesia telah merdeka, namun nikmat kemerdekaan itu masih jauh dari yang diharapkan. Misalnya, perekonomian warga yang masih belum baik, ditambah lagi kebutuhan bahan pokok yang belum stabil dan bahan bakar minyak akan naik kembali," sebut Wakil Sekretaris XI DPD Parta Demokrat Sumut , Ferdinan Ghodang SE SH MH, Rabu (17/8/2022).
 
Pria yang akrab disapa Ferdigho ini pun mengenang bagaimana banyaknya program-program kerakyatan yang terlahir di era kepemimpinan SBY. Bahkan program itu masih dipakai hingga saat ini.
 
Program itu, sambung dia, asuransi kesehatan gratis untuk masyarakat, program keluarga harapan (PKH), sekolah negeri gratis 12 tahun, rumah subsidi bagi yang kurang mampu, program kredit usaha rakyat dan banyak lagi program kerakyatan yang dihasilkan.
 
"Bahkan banyak pembangunan pembangunan di era Pak SBY ketika memimpin Indonesia, termasuk di Sumatera Utara ini," urainya.
 
Begitupun, Ferdigho juga mengapresiasi pemerintahan yang dipimpin Jokowi-Ma'ruf Amin yang telah meneruskan program yang lahir di masa SBY.
 
"Kami juga apresiasi soal itu. Kita juga berharap, pemerintahan ini dapat lebih memperhatikan rakyat dan jangan susahi rakyat," pesannya. 
 
Untuk itu, sebagai kader demokrat, Ferdigho berkeinginan agar Demokrat bisa menjadi leader dan dia pun akan turut memberikan sumbangsihnya agar negeri ini menjadi lebih makmur dan bisa merebut kejayaan Demokrat pada 2024 serta menjadikan AHY sebagai presiden.
 
"Saya ingat pesan Pak SBY, bahwa para pemimpin dan kader Demokrat wajib dekat dengan rakyat serta memperjuangkan kepentingan rakyat. Makanya, di barisan Ketua Lokot Nasution, kami berdiri untuk meraih kemenangan dan dekat dengan rakyat," tegasnya.
 
Oleh karena itu, dia pun mencoba menghimpun aspirasi, menggalang kekuatan dan memperjuangkan aspirasi rakyat, agar Partai Demokrat meraih kejayaannya.
 
"Jati diri Partai Demokrat yang sesungguhnya, dengan rakyat, dan perjuangan kepentingan. Untuk itu, Partai Demokrat harus menjadi pemenang dan nilai perjuangan kemerdekaan itu bisa diimplementasikan dan diraih," ujarnya.
 
Dengan kata lain, kata Ferdigho, kemerdekaan lahir dan bathin dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
 
"Indonesia makmur, rakyat sejahtera," tutupnya.