PALAS - Antrean panjang kenderaan roda empat dan truk tronton mengular sampai kebadan Jalinsum Sibuhuan, Kabupaten Padanglawas (Palas) untuk mendapatkan BBM jenis solar di SPBU 14.227.349 disimpang Jalur Dua Jalan Ki Hajar Dewantara Sibuhuan. Kelangkaan BMM solar ini mendera semua wilayah, tidak hanya di Kabupaten Palas tetapi di wilayah Kabupaten lainnya juga terjadi antrean panjang. Hal ini membuat arus lalu lintas terganggu.
 
Kapolres Padanglawas, AKBP Indra Yanitra Irawan melalui Kasat Reskrim, AKP Aman Putra B SH didampingi Kanit Tipiter Reskrim, Ipda Budi Chandra Nasution SH mengatakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban antrean kenderaan yang ingin mengisi bahan bakar minyak solar di sejumlah SPBU personil kepolisian disebar untuk mengatur lalu lintas umum.
 
"Kelangkaan bahan bakar minyak jenis  solar ini akan terus mendera,sehingga untuk mengatisipasi kemacetan,personil terlibat langsung melakukan pengamanan dan pengaturan kendaraan agar tidak saling berdesakan dikawasan SPBU," kata Aman Putra, Senin (15/8/2022).
 
Sementara Petugas SPBU Nomor 14.227.349 Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Linda Khairani mengatakan, antrean panjang kenderaan dipicu akibat  pengurangan pasokan kuota solar. Hal itu menyebabkan kenderaan bertumpuk di SPBU karena stok BBM terbatas.
 
"Sebelum setiap hari masuk sebanyak 16 KL jenis solar ke SPBU kita, tetapi akibat saat ini hanya 8 KL sehingga stok BBM solar cepat  kosong di SPBU," terang.
 
Ia menjelaskan, pembatasan dimulai pada bulan Juli,namun di Agustus ini semakin parah karena kebutuhan BBM baik pertalite dan solar semakin meningkat sehingga kendaraan menyerbu ke lokasi SPBU untuk mendapat kebutuhan BBM dengan rela antrian sampai berjam-jam lamanya.
 
Diakui Linda, petugas SPBU juga kewalahan melayani kenderaan yang antrian cukup panjang untuk mendapatkan kebutuhan BBM jenis pertalite dan solar.
 
"Dibalik antrian kendraan,sebagaian supir truk dan kenderaan juga kecewa karena sudah antrian, tepat giliran hendak mengisi, stok solar sudah habis sehingga meluapkan kekesalan dan kecewa," beber Andri,salah seorang supir truk angkutan Ekspidisi.
 
Menurutnya,kelangkaan BBM jenis solar ini cukup mengganggu aktivitas kegiatan pengangkutan untuk mengantar barang kepada pelanggan yang ada di daerah Palas sekitarnya 
 
"Kita harus rela antrian agar mendapatkan minyak solar di SPBU, sebelum stok solar habis terjual oleh pihak SPBU," ungkapnya.
 
"Mulai pagi tadi, saya menunggu solar dengan memarkirkan truk agar dapat minyak  solar karena saat ini sangat  terbatas sehingga harus sabar antrian menunggu giliran,"tambah Andri.
 
Hal senada juga dilontar supir tronton yang antrian,H Hutagaol.Kata dia, mau tidak mau harus rela karena  di khawatir tidak mendapat minyak solar,sehingga berakibat truk tronton yang dikemudikannya bisa mogok gara -gara kehabisan BBM.
 
"Daripada kehabisan minyak dijalan dan membahayakan kendraan, lebih baik antean agar dapat solar yang saat ini cukup langkah,"tandasnya.