TAPTENG - Preservasi jalan nasional di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, masih banyak lobang menganga. Akibatnya banyak para pengguna jalan menjadi korban. Salah satunya, Lerik Hutagalung (34). Ia berboncengan dengan istrinya Jelita Simatupang (27) dan kemenakannya bernama Gabriel Purba, warga Kelurahan Pinangbaru, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah.
 
Kebetulan pengguna jalan ini melintas dari arah Sibolga menuju Padang Sidempuan di malam hari. Karena banyak lobang mengangga akibat belum ditambal sehingga pengendara terjatuh.
 
Lokasi pembangunan itu berada di Kilometer di Jalinsum Sibolga - Padangsidimpuan lingkungan V, Kelurahan Pinang Baru, Kecamatan Pinangsori, Tapteng.
 
Pengendara sepeda motor terjungkal setelah menabrak lubang patching, Senin (1/8/2022) sekira pukul 22.40 WIB
Terpentalnya korban langsung spontan warga sekitar membawa korban ke puskesmas terdekat. 
 
Usai mendapat pengobatan medis para korban kembali ke rumahnya masing-masing.  Namun dengan Gabriel Purba yang masih berstatus sekolah kelas tiga SD ini, masih merasa pusing dan kesakitan akibat terbentur ke bahu jalan.
 
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan sudah dua sepeda motor yang terperosok ke dalam lobang tersebut.
 
"Ini korban kedua malam ini. Yang pertama tadi jatuh persis di lokasi yang sama," ujar Simanungkalit warga sekitar, Selasa (2/8).
 
Simanungkalit menyebutkan, pengerjaan penambalan memperbaiki kerusakan pada badan jalan nasional lintas Sibolga-Sidempuan, tepatnya di Kelurahan Pinangbaru, sangat membahayakan para pengguna jalan.
 
Pasalnya, pada lokasi pengerjaan patching, rambu-rambu peringatan tidak ada. Konon lagi pada malam hari, lobang tidak terlihat karena gelap. Kondisi ini diperparah dengan pembiaran lubang tetap menganga berhari-hari.
 
“Sangat membahayakan para pengguna jalan, terutama di malam hari. Lubang banyak, stiker spotlight tidak ada,” ungkapnya.
 
Senada, M Sihombing, sangat menyayangkan tidak adanya rambu peringatan pada lokasi kerukan. Menurutnya, jika kondisi tersebut terus dibiarkan, korban-korban berikutnya akan berjatuhan, terutama bagi pengguna jalan yang melintas menggunakan sepeda motor.
 
"Seharusnya kalau udah dikeruk  di kasih tanda, biar para pengendara ataupun pengguna jalan tahu bahaya," ujar warga bermarga Sihombing.
 
Salah seorang pekerja saat dikonfirmasi media, berjanji akan segera menutup lobang bekas kerukan. Namun parahnya lobang sudah banyak dikorek.
 
"Kita akan mengaspal ulang lobang-lobang ini bang, semua titik yang di targetkan selesai di korek," kata pekerja yang enggan menyebutkan namanya.