MEDAN - Harga cabai merah di Kota Medan saat ini masih bertahan mahal dikisaran Rp 83.800 per kgnya dalam sepekan terakhir. Sebelumnya harga cabai merah sempat menyentuh angka Rp102.500 di sejumlah pasar di Kota Medan. Tingginya harga cabai merah ini membuat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pemantauan langsung ke petani yang ada di kabupaten Karo dan pusat perdagangan hortikultura terbesar di Sumut, Pasar Roga di Karo. 
 
Kepala KPPU Wilayah I, Ridho Pamungkas dalam keterangan persnya, Selasa (26/7/2022) menyebutkan berdasarkan keterangan dari petani di Kabupaten Karo, Bisma diketahui harga cabai saat ini dijual ke Pasar Roga dengan harga Rp 80.000/Kg.
 
Sementara petani dari Dolat Rakyat melempar ke pasar dengan harga Rp75.000. Harga tinggi ini sudah bertahan cukup lama karena memang pasokan Cabai dari Tanah Karo tidak begitu banyak, ditambah adanya kegagalan panen Cabai dari Aceh (Aceh Tengah).
 
Dari pantauan harga di Pasar Roga di hari sabtu (23/07), harga cabai berkisar antara Rp80.000-Rp85.000/kg. 
 
Di dalam hukum pasar, fluktuasi harga diakibatkan faktor penawaran dan permintaan. Pada komoditi pangan, berkurangnya pasokan bisa terjadi karena faktor panen atau perilaku pelaku usaha yang sengaja menahan produksi. 
 
"Hasil pantauan di tingkat petani, penyebab sementara tingginya harga cabai diakibatkan pasokan yang kurang karena faktor cuaca serta naiknya biaya produksi,” terangnya. 
 
Dalam menekan biaya produksi, Ridho mendukung penuh upaya Pemprov Sumut untuk mengembangkan produksi pupuk organik. 
 
Selain itu, KPPU juga terus mengkaji pola distribusi cabai yang melibatkan berbagai pihak mulai dari petani, pengumpul, pedagang besar, dan pedagang eceran, dimana masing-masing lini distribusi memiliki struktur pasar yang mempengaruhi harga akhir yang diterima konsumen.
 
“Yang selalu menjadi masalah terkait cabe adalah manajemen stok mengingat cabe adalah komoditi yang tidak bisa bertahan lama. Saya ingatkan para pedagang besar yang menguasai stok agar tidak mempermainkan harga untuk mengeruk keuntungan" tegas Ridho.
 
Dalam pemantauan tersebut ujar Ridho pihaknya juga mendapatkan informasi untuk jenis bibit cabai yang dikembangkan petani di Karo saat ini adalah jenis hibrida. 
 
Masih berdasarkan pengakuan Bisma lanjutnya, terjadi kenaikan biaya produksi dari awalnya Rp 6.000/batang menjadi Rp 8.000/batang karena kenaikan harga pupuk dan tingginya pestisida. Untuk pupuk sendir paling murah saat ini Rp 18.000/Kg 
 
Selanjutnya cabai merah dari petani langsung dibawa pengepul ke pasar roga dan ditawar oleh pedagang besar untuk di distribusikan ke berbagai daerah seperti Medan yakni ke Pusat Pasar dan Pasar Induk Lau cih dan kabupaten/ kota lainnya di Sumut, juga sampai ke Aceh, Riau, Batam, dan Jambi.