LHOKSEUMAWE – Kendati pantai Jagu yang terletak di Jalan Iskandar Muda, Gampong Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di kota eks petro dollar tersebut, namun tidak dikelola dengan baik. Alhasil pantai yang tampak indah itu berubah menjadi jorok dan kumuh, soalnya sampah berserakan dimana-mana. Begitu juga akses jalan menuju pantai jagu tampak kupak kapik, jika musim kemarau maka jalan tersebut berdebu, kendati jarak jalan menuju pantai jagu tidak terlalu panjang, namun jika hujan turun, maka jalan berubah menjadi becek dan berlumpur.
 
Untuk membersihkan kawasan wisata pantai jagu tersebut Komandan Kodim 0103 Aceh Utara Letkol Inf Hendrasari Nurhono mengajak Pj Walikota Lhokseumawe, Dr Drs Imran MSi Cd dengan mengerahkan prajurit Kodim 0103 Aceh Utara dalam bentuk karya bakti membersihkan sepanjang pantai wisata tersebut.
 
Sampah-sampah yang berserakan dikumpulkan dan diangkut ditempat pembuangan sampah. Selain personil TNI, Komandan Kodim juga mengajak sejumlah Ormas dan masyarakat Gampong Jawa Lama, sambil mengajak untuk peduli lingkungan bersih dan jangan membuang sampah disembarang tempat.
 
“Kawasan wisata pantai jagu harus dikelola dengan baik dan harus bersih dari sampah, oleh karena itu kita minta kesadaran warga agar tidak membuang sampah disembarang tempat, karena pantai jagu menjadi salah satu destinasi unggulan yang banyak dikunjungi para pelancong baik lokal maupun domestic. Dan para pedagang makanan harus menyediakan tempat sampah sendiri, sehingga ketika usai jualan langsung kutip sampah yang ada disekitar tempat jualan,” ungkapnya, Sabtu (23/7/2022).   
 
Sementara itu pemerhati lingkungan Ricky Aulia Lc MA mengingatkan Pemko Lhokseumawe, agar seluruh kawasan wisata dikelola secara modern dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip syari’ah, sehingga Aceh pada umumnya dan Lhokseumawe pada khususnya memiliki ciri tersendiri dalam hal penataan dan pengelolaan destinasi wisata.
 
Kawasan destinasi yang bisa diunggulkan di Lhokseumawe, tergolong bagus, ada pantai wisata Ujong Blang, wisata pantai jagu, pasar kuliner, waduk pengendali banjir, pantai seumadu, goa Jepang.
 
 “Semuanya layak dipromosikan dijadikan kawasan wisata unggulan, namun tetap prinsip syari’ah yang dikedepankan sehingga, pengunjung baik lokal maupun domestik akan betah berkunjung ke Lhokseumawe,” ungkapnya.
 
Salah satunya adalah kawasan wisata harus bersih, dan tertata dengan rapi, lampu penerangan malam harus cukup dan jangan menggunakan lampu remang-remang, bisa munculkan potensi khalwat bagi pengunjung terutama muda –mudi.
 
“Fungsikan perangkat yang ada seperti Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Satpol PP dan WH, tujuannya agar wisata relegius sesuai dengan syari’ah bisa ditegakan. Jika destinasi wisata di Lhokseumawe dikelola dengan baik, pada gilirannya bisa meningkatkan PAD Kota Lhokseumawe, dan masyarakat disekitar kawasan wisata akan diuntungkan dengan menjajakan berbagai makanan khas Lhokseumawe,” tuturnya.