MEDAN - Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) diminta agar semakin solid dan kompak. Serta tidak panik ketika menghadapi masalah terutama gangguan dari oknum nakal yang datang mengusik kenyamanan berusaha. Terlebih jika sudah melengkapi semua perizinan sesuai ketentuan pemerintah pada bidang usaha masing-masing, dengan tidak memilih bernegosiasi. Sebab hal tersebut akan merugikan pelaku usaha tersebut.

Hal itu terungkap dalam silaturrahmi di Budaya Resto kemarin malam (14/7/2022), pasca keresahan UKM setelah kilang padi milik Suanto, asal Pantai Labu didatangi oknum polisi dari Polda Sumut. Dan setelahnya mengundang Suanto ke Polda Sumut, akibat viralnya video pengambilan beras oleh oknum polisi di media sosial.

Pertemuan yang dihadiri puluhan pelaku UKM asal Medan, Deli Serdang dan Serdang Bedagai ini juga dihadiri Presidium Forda UKM Sumut, Lie Ho Peng, Ketua Forda UKM Sumut, Sri Wahyuni Nukman, dan Wakil Ketua Forda UKM, Nurhalim Tanjung, Ketua Forda UKM Deli Serdang, Seng Guan, Wakil Ketua Forda UKM Serdang Bedagai, Darmadi serta Suanto, pelaku UKM kilang padi asal Deli Serdang.

Sri Wahyuni dalam kesempatan tersebut mengatakan, dengan kejadian ini pelaku UKM harus semakin solid dan kompak. Dengan menjadikan kasus yang menimpa Suanto sebagai pembelajaran bagi semua pihak.

"Dengan bersama kekuatan kita akan lebih diperhitungkan oleh pihak lain. Terutama pihak-pihak yang mengganggu kita," ujarnya.

Sri Wahyuni menyebutkan dalam menghadapi masalah harus tenang dan tidak panik. Karena belum tentu pelaku UKM bersalah. Namun tetap terus sama-sama mendiskusikannya ke sesama pelaku UKM untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Jika memang jelas sudah memiliki kelengkapan dokumen perizinan dalam menjalankan usaha, tapi masih juga diganggu dengan mencari cari kesalahan, ini sangat berbahaya.

"Kita sudah sering menahan emosi rekan-rekan yang enggak sabar ingin melakukan aksi unjuk rasa dan meliburkan kegiatan usahanya sepekan. Tapi ini juga bukan solusi terbaik. Apa yang akan terjadi jika puluhan kilang beras tidak beroperasi dalam waktu seminggu. Bagaimana nasib para pekerja dan keluarganya?" Kata Sri yang khawatir jika unjuk rasa tetap dilakukan tanpa koordinasi akan berdampak negatif pada kondisi ekonomi di Sumut.

Sementara Suanto dalam kesempatan ini mengaku awalnya khawatir akan pemanggilan dirinya. Namun saat diundang ke Polda Sumut, ia mendapat respon serta permintaan maaf dan juga pelayanan yang baik, sehingga kekhawatirannya pun sirna.

Setelah menghadapi serangkaian persoalan usaha kilang padinya, ia juga meminta agar pelaku UKM ke depannya jika menghadapi masalah agar tidak takut dan panik.

Dia juga berterima kasih pada pengurus Forda Sumut, Forda Deli Serdang dan Forda Serdang Bedagai serta pelaku UKM yang memberikannya dukungan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Sementara Nurhalim Tanjung menambahkan peristiwa yang dialami Suanto ini bisa menjadi peringatan bagi pelaku UKM untuk semakin menjaga kekompakan.

"Tapi kalau terjadi hal seperti itu. Jangan panik, tetap tenang. Saya pikir teknik yang dilakukan pak Suanto, tetap merekam tetap tenang sudah tepat, alangkah baik juga nggak usah emosi. Seperti pengalaman waktu pak Ho Peng, orang PLN datang ke pabriknya. Anak pak Ho Peng itu memvideokan dengan tenang, tapi tetap dilayani baik. Terakhir orang PLNnya yang minta maaf," ujarnya.

Ia juga menambahkan sosialisasi seperti ini harus terus dilakukan. Supaya semakin kompak lagi.

"Saya nggak yakin ini tidak akan ada lagi. Karenanya harus berani melayani dengan tidak menyelesaikan di tempat. Kalau ramai-ramai memberikan sanksi. Saya pikir mereka takut juga," pungkasnya.

Sementara Lie Ho Peng menambahkan untuk menjaga kesolidan ini, diharapkan para pelaku UKM jangan hanya ketika ada masalah saja baru mau peduli. Tetaplah bangun komunikasi sesering mungkin. Agar tidak gamang ketika mengalami masalah serupa.

Selain itu tambah, Lie Ho Peng Forda UKM dalam waktu dekat akan merayakan ulang tahun ke 25 yang dirangkai dengan kegiatan Konferda sekaligus workshop. Diharapkan kegiatan ini makin menambah kesolidan dan semangat kuat untuk tetap saling mendukung sesama pelaku usaha.