PAGI itu di desa yang ada di Kabupaten Asahan, muncul mentari sepenggalahan. Burung-burung bersenandung mengiringi, tenang menyertai kehidupan.
mendengar seruan kabar duka dari masjid sekitar. "Inalillahi wa innalillahi raji'un. Telah meninggal dunia saudari kita, yaitu Ibu Samiah pada tujuh tadi. Kami berharap warga sekita berpartisipasi dalam melaksanakan fardhu kifayah," demikian pernyataan dari nazir masjid di Desa Bangun Sari, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Di rumah duka, tiba satu unit mobil ambulan. Seorang lelaki dengan sepatu hitam dan baju berwarna coklat turun dari bagian kemudi mobil.

Pria bertubuh tinggi itu mengenakan kopiah putih. Dia langsung menghampiri suami yang berduka, memberikan semangat ketabahan hati atas kehilangan istri tercinta.

Lalu dia sibuk membantu keluarga yang larut dalam nestapa. Ikut melaksanakan fardhu kifayah dengan mensholatkan, menggotong jenazah hingga menguburkan.

Sosok pria berusia 54 tahun itu bernama Mahmudin, yang mengabdi sebagai polisi. Dia menggunakan uang pribadinya untuk memberikan fasilitas dalam bentuk ambulan kepada masyarakat.

"Tak perhitungan Pak Mahmudin itu. Ondak dio bantu orang di kampung ini. Orang ondak berobat ke rumah sakit, bisa pake ambulan, dikasi supir, minyaknya pun sudah dibolikan. Sifatnya dermawan. Kalau nampak orang susah, dibolikannyo boras, gulo, minyak makan sama dikasihnya lagi uang," kata Ahmad Sofwan, tokoh masyarakat Kecamatan Silo Laut dan Air Joman dengan menggunakan bahasa Melayu Asahan.

H. Paimo, tokoh masyarakat lainnya menyebutkan Bhabinkamtibmas di Polsek Air Joman, Polres Asahan, Polda Sumut itu juga diketahui sangat kuat beragama. Bergaul pun tak membedakan antara sesama.

"Ibadahnya sangat tekun. Kemudian orangnya rajin, siap dan sigap demi kerukunan warga. Bahkan, Pak Mahmudin itu selalu berbaur kepada masyarakat," kata H. Paimo.

Aiptu Mahmudin bersama Kapolsek Air Joman, Kanit Binmas dan Kanit Sabhara bertemu masyarakat meninjau lapangan olahraga (Bayu Sahputra)

Baru-baru ini, Ajun Inspektur Polisi Satu itu membuat inovasi kreatif dengan menyediakan lahannya seluas 1 hektare untuk dibangun lapangan olahraga seperti lapangan voli, takraw, badminton dan juga kolam pancing gratis. "Di lokasi itu ada juga kolam pancing gratis. Mushola juga ada. Saat ini Pak Mahmudin sedang menggelar turnamen futsal juga," katanya lagi.

Selama ini di mata sebagian masyarakat, polisi adalah momok yang cukup mengerikan. Masyarakat selalu menganggap negatif terhadap polisi, bahwa polisi itu menakutkan. Kini, dengan kehadiran Aiptu Mahmudin, masyarakat jadi percaya kepada polisi, bahwa polisi benar sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

"Pantas menjadi contoh Pak Bhabin itu. Kepeduliannya sangat tinggi. Kerena dia, polisi di kampung kami telah dicintai masyarakat," cetusnya.

Menyisihkan Gaji Untuk Kepentingan Orang Banyak

Sebagai Polisi Bhabinkamtibmas dirinya selalu diberikan bimbingan oleh pimpinan, bahwa jiwa dan raga seorang polisi dituntut untuk mengabdi kepada negara yang notabenenya adalah masyarakat.

Aiptu Mahmudin memberikan bimbingan kepada pemuda para pemain Futsal (Bayu Sahputra)

"Selaku polisi sudah memang tugas saya untuk berjuang demi masyarakat. Saya sangat bersyukur bisa mengayomi masyarakat dengan penuh keikhlasan. Alhamdulillah, selalu mendapat tanggapan positif dan dukungan penuh dari masyarakat," ungkap Aiptu Mahmudin saat ditemui Gosumut.com.

Selain ambulan, Aiptu Mahmudin juga menyediakan satu mobil lainnya untuk digunakan sebagai mobil dinas patroli Bhabinkamtibmas di Polsek Air Joman. Bahkan, sepeda motor miliknya juga dijadikan sebagai kendaraan dinas.

"Gaji saya kumpul dan saya gunakan untuk kegiatan saya kepada masyarakat. Harapan saya, apa yang saya lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat banyak. Semoga ini juga menjadi amal bagi saya. Mobil dinas patroli, saya gunakan untuk monitoring ke desa binaan. Kemudian, digunakan juga untuk patroli ke tempat rawan kejahatan termasuk peredaran narkotika," terangnya.

Tak Enak Badan Apabila Tidak Masuk Kantor dan Berdinas

Aiptu Mahmudin selalu merasa tidak enak badan, apabila tidak masuk ke kantor. Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Air Joman, Polres Asahan, Iptu T. Laolo.

Menurutnya, tugas dan tanggung jawab sudah menjadi kebutuhan bagi Aiptu Mahmudin. Setiap waktu Sholat Subuh tiba, Aiptu Mahmudin sudah berada di masjid melakukan Gasuling Damas (Gerakan Subuh Keliling Dakwah Kamtibmas). Kemudian di hari Minggu, Bintara Tinggi Polisi itu juga melakukan Komindamas (Khotbah Minggu Damai Kamtibmas) di gereja sesuai dengan program Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira.

Menurutnya, bentuk dari PRM (Polisi Rindu Masyarakat) sesuai program Kapolres Asahan telah ada di diri Aiptu Mahmudin, bahkan Polisi yang Presisi juga terwujud pada Aiptu Mahmudin.

"Ini sangat fakta. Saya sudah puluhan tahun bertugas sebagai polisi. Akan tetapi, saya tidak pernah ketemu dengan polisi sebaik dan sedermawan seperti Pak Mahmudin. Saya lihat sendiri, Pak Mahmudin memberikan bantuan menggunakan dana pribadi. Bahkan, masyarakat yang diberi bantuan bukan hanya sembako saja, tapi diberinya juga uang dengan nilai yang sangat membantu meringankan beban. Hal ini dilakukannya tanpa harus membedakan agama dan suku," kata Kapolsek.

Bersama beberapa Kanit Polsek Air Joman, seperti Kanit Reskrim, Kanit Sabhara, Kanit Binmas, Kapolsek sangat berharap, Aiptu Mahmudin mendapatkan penghargaan PAG (Perwira Alih Golongan). Mengingat jasa Aiptu Mahmudin sangat tinggi untuk masyarakat dan berjasa tinggi juga di tubuh Bhayangkara.

"Pak Mahmudin ini adalah personil kebanggaan kami. Dia juga telah mendapatkan penghargaan sebagai Bhabinkamtibmas terbaik di Polres Asahan selama tiga kali berturut-turut. Dia juga adalah sosok polisi inspirasi kami. Walaupun secara pangkat beliau masih di bawah. Tapi sikapnya lebih dari seorang Perwira," ungkapnya.

Polisi Rasa Ustadz

Camat Air Joman, Khualid Armansyah Lubis juga turut mengakui kebaikan Aiptu Mahmudin. Bahkan dirinya sering menyebut Aiptu Mahmudin dengan panggilan Pak Ustadz.

"Rajin kali Pak Mahmudin itu. Sering berceramah di masjid. Pengetahuannya di agama cukup tinggi. Sering juga memberi motivasi hidup kepada masyarakat," katanya.

Terpisah, Danramil 07/AJ, Kodim 0208/As, Kapten Syaifullah juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Aiptu Mahmudin. Baginya, Aiptu Mahmudin adalah sosok polisi yang patut diteladani.

"Saya salut dengan Pak Mahmudin. Saya tahu, Pak Mahmudin sangat dermawan dan dekat dengan masyarakat," ucap Danramil 07/AJ Kapten Syaifullah.

Aiptu Mahmudin saat memberikan bantuan kepada kaum dhuafa (Bayu Sahputra)

Dia tak ingin melihat masyarakat rusak dan kalah oleh waktu. Dia tak ingin masyarakat larut didalam kesedihan.

Dengan tekad sekuat mungkin untuk masyarakat ia rela berkorban. Selama masih mampu berdiri di atas Ibu Pertiwi, ia tak akan berhenti. Menyelamatkan, melindungi dan mengayomi walaupun hingga ia menyatu dengan tanah negeri ini.

Teruslah bekerja, teruslah berjuang, demi bangsa dan agama. Polisi kuat, Polisi hebat, kami selalu inginmu. Salam Presisi.*