MEDAN - Guna mempererat dan memperkokoh jalinan kekompakan serta kekeluargaan, Ketua Umum DPP SOLITD, Drs Herri Zulkarnaen Hutajulu SH Msi mengajak pengurus pusat, Sumut, Medan dan jajaran nonton bareng film 'Naga Naga Naga', Rabu (22/6/2022) malam.

Tak tanggung, mantan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut itu membooking Bioskop 21 Millenium Plaza demi menjalin dan memupuk kebersamaan dengan seluruh pengurus di daerah. 
 
Sebelum nobar, jajaran pengurus diajak makan bersama terlebih dahulu di Merica Foodcourt Millenium Lantai 5 tepatnya di depan bioskop 21. Tak ketinggalan, Herri juga mengajak para donatur yang kerap ikut ambil bagian dalam bakti sosial yang sering dilakukan SOLITD sekalian merayakan hari jadinya yang ke 54 tahun. 
 
Kepada awak media, Herri menceritakan, dia sengaja mengundang seluruh pengurus maupun donatur untuk nonton film 'Naga Naga Naga'. 
 
"Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang kakek untuk pendidikan cucu kesayangannya. Sama halnya yang dilakukan SOLITD selama ini. Di mana, kita sering mengadakan bakti sosial, berjuang bagaimana kita menggerakkan pihak lain terkhusus jajaran kita untuk membantu sesama," ujar Herri di dampingi Sekjend DPP SOLITD, Ferdinan Ghodang SE SH MH.
 
Film ini juga, sambung Herri, banyak pesan moral yang disuguhkan, sehingga dia ingin agar seluruh pengurus tetap semangat dalam menjalankan misi sosial di tengah tengah masyarakat. 
 
"Selama ini kan kita hanya melakukan bakti sosial. Jadi perlulah sesekali kita bersama pengurus, kader maupun para donatur yang notabenenya para pejuang sosial dapat menikmati waktu bersama, bersantai, sambil nonton film 'Naga Naga Naga'. Di samping nonton, kita juga dapat banyak pesan moral di dalamnya untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari," terangnya.
 
Salah satu pesan moralnya, sambung Herri, film 'Naga Naga Naga' tersebut, selain mengajarkan nilai nilai keharmonisan berkeluarga, nasionalisme yang tinggi, serta kemanusiaan dengan memperhatikan masyarakat miskin yang masih banyak di sekitar kita.
 
"Termasuk anak anak jalanan yang tidak bersekolah. Di mana mantan seorang Jenderal besar menghadapkan kembali sekolah yang sudah tutup untuk dunia pendidikan dan langsung turun ke lapangan dan diajarkannya kepada anak anak didik untuk mengerti tentang lingkungan di sekitarnya serta peduli dengan sesama. Film ini sangat cocok dengan visi misi SOLITD yang bergerak di bidang sosial," jelasnya. 
 
"Di film ini juga mengajarkan nilai nilai Pancasila dan mengajarkan tidak korupsi," tambahnya. 
 
Dikutip dari suara.com, film 'Naga Naga Naga' mengisahkan tentang keluarga Bonaga, anak dari Naga Bonar yang kembali diperankan oleh Tora Sudiro. Bonaga dan istrinya Monita, diperankan Wulan Guritno harus menghadapi putri mereka Monaga, diperankan Beby Tsabina.
 
Monaga merupakan cucu Naga Bonar yang merupakan generasi ketiga dari keluarga mereka. Monaga merupakan siswa kelas 1 SMA yang bermasalah. Ia menolak untuk bersekolah, padahal ia sudah dua kali dikeluarkan dari sekolah karena perilakunya.
 
Mau tidak mau, Naga, diperankan Deddy Mizwar harus ikut turun tangan mengatasi permasalah cucu kesayangannya itu. Ia berusaha membujuk Monaga agar mau sekolah kembali.
 
Monaga akhirnya berubah pikiran dan mau kembali sekolah setelah bertemu dengan Nira, diperankan Zsa Zsa Utari yang merupakan anak jalanan. Sayangnya, tidak ada sekolah yang mau menerima Monaga karena riwayat perilakunya yang buruk di sekolah lamanya.
 
Tak kehabisan akal, Naga pun berniat membangun sekolah untuk cucunya. Ia membeli bangunan sekolah yang salah satu kelasnya sudah diubah menjadi kandang kambing. Naga dan Monaga sepakat menghidupkan sekolah itu lagi dan mengajak anak-anak jalanan.
 
Namun, Monita menentang rencana itu karena pendidikan baginya harus didapat di tempat yang bagus dan berkualitas. Sedangkan Naga berkeyakinan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja. Naga dan Monita berselisih paham membuat Bonaga terjepit antara keinginan ayah, anak, dan istri.