LHOKSEUMAWE – Tiga desa yang terisolir di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh sudah terhubung lewat Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 113 dengan dibuka akses jalan sepanjang 4.000 meter. Selama ini tiga desa tersebut dihuni masyarakat petani yang mengaku sangat kesulitan membawa hasil panen. Sebab tidak memiliki jalan penghubung, yang ada hanya jalan setapak itupun sulit dilalui, terlebih jika musim penghujan tiba, akses jalan setapak tersebut tidak bisa dilalui sama sekali.
 
Keluhan masyarakat yang menghuni tiga desa di Kecamatan Dabun Gelang, Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues tersahuti lewat program TMMD ke 113 yang melibatkan personel TNI dari Kodim 0113/Gayo Lues dan dibantu oleh warga masyarakat membuka akses jalan sepanjang 4.000 meter.
 
Dalam kesempatan itu, Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Bayu Permana saat berkunjung ke kawasan tersebut, Selasa (7/6/2022)  mengatakan, kepedulian TNI-AD khususnya Kodim 0113/Gayo Lues dengan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 113 membangun akses jalan di daerah terisolir tujuan  tujuan membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat.
 
“Sasaran fisik pada program TMMD ke-113 Kodim 0113/Gayo Lues membangun akses jalan sepanjang 4.000 meter, jalan tersebut menghubungkan antara Dusun Pisang Abu dengan Dusun Tukik dan Kampung Sangir, di Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, sangat membantu warga masyarakat di tiga desa itu, pastinya setelah jalan terbangun masyarakat tidak akan kesulitan lagi membawa hasil panennya, apalagi kawasan tersebut sangat potensial untuk budidaya berbagai jenis sayuran maupun kebun kopi unggulan,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Komandan Satuan Penugasan (Dansatgas) TMMD 113 Kodim 0113/GL Letkol Inf Yudhi Hendro Prasetyo, Senin (06/06/22) mengatakan, pembangunan jalan TMMD ini sudah tembus 4.000 meter beberapa hari lalu.
 
“Jalan tersebut terbentang menembus perkebunan dan sawah warga sekitar dengan melintasi hutan pinus dan semak belukar. Selain itu pembuatan 9 titik gorong gorong dan jembatan kayu yang kini telah elok dipandang mata dan siap digunakan oleh masyarakat,” terangnya.
 
Dansatgas menambahkan, pembukaan jalan ini bertujuan untuk membantu memperlancar transportasi dan mendukung perekonomian masyarakat setempat. Sasaran fisik bukan pada pembukaan jalan semata, akan tetapi menyasar kepada pembangunan rumah dhuafa, perbaikan RTLH, rehab meunasah dan lainnya.
 
Pembukaan jalan oleh Satgas TMMD merupakan suatu akses penting, dimana jalan tersebut akan digunakan masyarakat untuk mengangkut hasil bumi, seperti padi, minyak serai wangi, dan getah pinus, maupun hasil tanaman muda lainnya.
 
"Saat ini jalan tersebut dalam proses penghalusan badan jalan. Diharapkan pada penutupan TMMD tanggal 9 Juni 2022 kedepan, pembukaan jalan sudah mencapai 100 persen,” pungkasnya.