LANGKAT -  Nilai jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit hingga kini belum stabil dan terkesan belum berpihak kepada petani. Informasi dihimpun dari petani kelapa sawit di daerah kecamatan Bahorok menyebutkan harga jual petani di lapangan tidak normal. Naik-turun nyaris setiap hari sehingga membingungkan petani.

Seperti yang dituturkan Masti Sembiring Rabu (1/6/2022), harga ditingkat agen/pengepul dibrandol Rp 1960/kg. Padahal sebelumnya, Selasa (31/5/2022) masih dikisaran Rp 2060/kg. Kondisi ini membuat petani kelapa sawit bingung, sebab belum adanya ketetapan nilai jual yang standart. 

Disinggung tentang perawatan tanaman, dikatakannya hanya mampu membersihkan lahan. Sedangkan pemupukan, hanya sekedar saja akibat harga dan produksi belum stabil serta tingginya nilai beli pupuk kimia, beber Sembiring.

Terpisah, Sederhana Kembaren, salah seorang pengepul TBS mengaku hari ini (Rabu 1/6)2022-red) harga turun Rp 100/kg. 

Dikatakannya harga beli di lapangan berdasarkan nilai jual di Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Ketentuan harga papan dari PKS, disesuaikan dengan cost operasional lapangan.

Dilain sisi, masyarakat petani kelapa sawit berharap adanya penyesuaian nilai jual dengan harga pupuk kimia dari pemerintah.

Saatnya pemerintah berpihak kepada petani kelapa sawit sehingga kebingungan serta rasa penasaran petani selama ini terjawab.