MEDAN - Puluhan pelajar Kota Medan yang mengaku berasal dari pelajar Sumatra Utara ikut bergabung berunjuk rasa di depan kantor DPRD Sumatera Utara, Rabu (13/4/22).


Terlihat beberapa pelajar yang masih mengenakan pakaian sekolah ini berunjuk rasa sembari meneriakkan menolak penundaan pemilu dengan membawa spanduk yang bertuliskan "mahasiswa tolak dan menggugat rancangan penundaan pemilu dan tiga periode." tertulis di spanduk.

Salah seorang pelajar yang berorasi meneriakan agar presiden Jokowi menindaklanjuti oknum yang sudah menyebarkan isu tiga periode.

"Pak presiden tindak anggota bapak yang sudah menyebarkan isu ini, harus bapak tindak kalau tidak bisa mengakibatkan persepsi lain di masyarakat," ujarnya.

Tak hanya itu pelajar itu juga menyesalkan dengan kenaikan harga Pertamax yang menurutnya membuat masyarakat semakin sengsara dengan keputusan pemerintah.

"Pertamax naik, jangan sementang kami pelajar jangan pandang enteng kepada kami. Kami tidak terima kalau bapak bapak pandang enteng dengan kami. Kami punya hak suara nanti di 2024 jangan main main." tegasnya.

Dayat, salah seorang massa aksi saat ditanya kedatangan nya kedepan kantor DPRD Sumatera Utara, ia menyebutkan, karena Pertamax naik kami turun kejalan dari pelajar.

"Sekolah kelas 3 STM, kami datang dengan nurani sendiri, tak ada yang suruh. Kami melihat mereka pandang enteng sama kami," ucapnya sembari berteriak.

Namun ada juga beberapa pelajar yang mengaku tidak mengetahui apa maksud dan tujuannya datang ke lokasi demo hanya berasal dari ajakan teman temannya sekelas.

"Jangan tanya aku, gak paham aku. Kami kemari ada yang ngajak juga. Dengar Pertamax naik kami semangat aja. Apalagi ada dari mahasiswa," ujarnya.