DELISERDANG - Menjelang pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sejumlah calon mengikuti budaya tempel baliho di pohon-pohon atau akrab dipanggil hantu pohon. Kebiasaan memasang baliho di pohon-pohon sudah menjadi tradisi di Indonesia, hal itu kini terlihat lagi di wilayah Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pantauan Gosumut di sejumlah desa di Kecamatan Pantai Labu, terlihat para calon antusias dalam memasang fotonya di dalam baliho dengan metode di tempat di pohon-pohon.

Bahkan terlihat, dalam satu pohon bisa mencapai dua hingga tiga baliho para calon kepala desa.

Menurut salah seorang warga bernama Adel, kegiatan pemasangan baliho dan spanduk merupakan tindakan perusak lingkungan dan praktik tak baik.

"Saya sebagai warga melihat adanya pemasangan baliho atau spanduk itu tidak cocok. Itu kan pohon, kondisinya hidup dan bisa membuat rusak pohon-pohon. Dan seharusnya calon pemimpin bisa memberi contoh, ini kan bisa merusak lingkungan," kata Adel kepada Gosumut, Rabu (6/3/2022).

Adel mengatakan, para calon kepala desa seharusnya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tindakan ini ialah salah satu upaya terjadinya kerusakan lingkungan sekitar.

"Jika memang mau masang baliho atau spanduk, maka harus dipastikan jangan merepotkan warga. Ini kadang ada masang sesuka ati didepan rumah," ucapnya.

Adel mengatakan, pemasangan baliho dan spanduk semestinya agar lebih ditempatkan dan diarahkan ketempat yang strategis dan tidak menganggu masyarakat.

"Kalau bisa ini dirubah lah, jangan kek gini dan kalau mau cari tim sukses harus yang bener jangan kek gini buat warga resah," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Deli Serdang saat di konfirmasi melalui telpon seluler tidak menjawab dari tim Gosumut.com.