JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan sederet bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang tertimpa dampak berat dari perang Rusia dan Ukraina melalui kenaikan harga pangan, minyak goreng dan lainnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bantuan pertama adalah jenis bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 300 ribu untuk tiga bulan sekaligus.

"Jadi, Pemerintah memberikan subsidi langsung yang kemarin kepada 18,8 juta penerima Kartu Sembako, dan untuk 1,85 juta PKH non-BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), yang diberikan untuk bantuan subsidi selisih harga minyak goreng yang besarnya Rp300.000,00 untuk 3 bulan atau Rp100.000,00/bulan/kpm. Diharapkan dalam bulan Ramadan ini sudah bisa disalurkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Rabu (6/4/2022)

Pihak lain yang turut menerima bantuan ini adalah 2,5 Juta PKL dan Pemilik Warung (PKLW). Airlangga berharap dengan bantuan tersebut, beban masyarakat akan tingginya minyak goreng bisa berkurang.

Selanjutnya adalah Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pekerja yang bergaji di bawah Rp 3,5 juta. Nilainya adalah sebesar Rp 1 juta.

"Ada program yang diarahkan Bapak Presiden untuk Pekerja, yaitu Bantuan Subsidi Upah untuk para Pekerja dengan Gaji di bawah Rp3,5 Juta, untuk sebanyak 8,8 Juta Pekerja, yang direncanakan sebesar Rp 1 Juta dan akan diberikan dalam dua kali penyaluran," jelasnya.

Pemerintah juga tengah mengkaji Bantuan Presiden (Banpres) diberikan juga untuk Usaha Mikro yang nanti akan diagendakan besarannya Rp 600.000 per penerima dan dengan sasaran penerima di kisaran 12 juta.*