LHOKSEUMAWE – Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1443 H, dipastikan harga-harga berbagai kebutuhan pokok meningkat, membuat warga masyarakat dibuat kelimpungan, kendati harga mahal merupakan siklus tahunan itu diharapkan stok kebutuhan pokok stabil dan tidak langka.

Untuk memastikan stok kebutuhan pangan cukup, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Langsa melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional di Kota Langsa. Tampak TPID kota Langsa selain Walikota Langsa Usman Abdullah SE, juga tampak mendampingi Kepala KPw BI Lhokseumawe Gunawan dan unsur Forkopimda Kota Langsa dan pejabat terkait lainnya.

Sebelum sidak pasar tradisional TPID Kota Langsa terlebih dahulu menggelar acara High Level Meetting (HLM) untuk mengevaluasi bersama, terlebih saat ini sedang memanfaatkan pemulihan ekonomi daerah paska pandemic covid – 19.

Dalam kesempatan itu, Kepala KPw BI Lhokseumawe, Gunawan, menyampaikan bahwa Bank Indonesia memiliki mandat tunggal yaitu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. “Melalui nilai rupiah yang stabil baik terhadap barang dan jasa serta mata uang lain, harapannya perekonomian dapat tumbuh stabil dan berkualitas,” ungkapnya. Senin (29/3/2022).

Selain itu, urai Gunawan, dalam upaya pengembangan ekonomi dan kaitanya dengan peran Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia juga menilai bahwa elektronifikasi keuangan Pemda merupakan langkah yang strategis.

“Terlebih dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi saat ini, stakeholders daerah juga perlu menyadari bahwa digitalisasi terhadap keuangan daerah dapat menjadi akselelator dalam upaya pengembagangan ekonomi daerah,” sebutnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penerapaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) beberapa tahun ke belakang, kata Gunawan, implementasi ETPD berkontribusi terhadap peningkatan PAD dan juga meningkatkan realisasi belanja daerah. Bahkan daerah dengan capaian Indeks Eletronifikasi Transaksi pemerintah Daerah (IETPD) yang lebih tinggi cenderung mengalami kontraksi PAD yang lebih rendah saat covid -19.

Sementara Walikota Langsa, Usman Abdullah SE, mengatakan evaluasi kinerja Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten/Kota Tahun 2021, untuk program kerja unggulan TPID Kota Langsa Tahun 2021 yaitu melalui Gerakan Mandiri Pangan Langsa Hebat semua terealisasi berkat kerja sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dan OPD serta Instansi terkait.

“Selama tahun 2021, TPID Kota Langsa telah melakukan berbagai upaya antara lain Pelaksanaan HLM dan rapat koordinasi, pelaksanaan sidak pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M, pada tanggal 28 April 2021 di pusat pasar Kota Langsa, pelaksanaan pasar murah/operasi pasar dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1442 H. TPID sebelumnya juga telah menyusun kebijakan pengendalian inflasi yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Langsa Nomor 10/500/2022 tentang peta jalan dan rencana aksi penyelenggaraan pengendalian inflasi daerah Kota Langsa tahun 2022-2024,” katanya.

Pemerintah Kota Langsa, tambahnya, juga mempunyai rencana program digitalisasi masa depan, melalui program Smart City, yang salah satu upaya dan tindak lanjutnya yaitu pembentukan tim Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Langsa.

“Beberapa realisasi kegiatan tersebut antara lain launching penerapan pembayaran non tunai/digital melalui Quick Response Indonesian Code Standar (QRIS) pada beberapa objek wisata, implementasi QRIS di RSUD Langsa yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Peluncuran QRIS Masjid, dan puncaknya pelaksanaan Festival Meurah Silu bersama Bank Indonesia,” ungkapnya.