TOBA - Untuk lebih mendekatkan serta mewujudkan prinsip TPL tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) Sektor Habinsaran, Kabupaten Toba laksanakan sosialisasi Rencana Kerja Tahunan (RKT). Sosialisasi digelar di 12 desa di wilayah kerja TPL Sektor Habinsaran. Masing-masing Desa Tornagodang, Desa Hitetano, Desa Sidulang, Desa Pohan Jae, Desa Parsoburan Barat, Desa Simare, Desa Natumingka, Desa Janji Maria, Desa Lintong, Desa Sabungan Nihuta IV dan Desa Tapian Nauli III.
 
Staff Humas TPL Sektor Habinsaran, Pangeran Marpaung dalam siaran persnya kepada www.gosumut.com, Sabtu (26/3/2022) menyampaikan dalam sosialisasi RKT perusahan, pihaknya mewakili management mensosialisasikan secara langsung kepada masyarakat, pemerintah desa, tokoh masyarakat, organisasi dan berbagai lapisan elemen masyarakat setempat.
 
Sosialisasi RKT perusahaan juga diterapkan di semua sektor operasional TPL seperti di Aek Raja (Kabupaten Tapanuli Utara), Aek Nauli (Kabupaten Simalungun) dan Tele (Kabupaten Samosir).
 
RKT merupakan bentuk dari FPIC (free, prior, and informed consent) atau Padiatapa (persetujuan dengan informasi awal tanpa paksaan) untuk menggambarkan negosiasi atau perundingan dengan informasi lengkap dan tanpa paksaan antara perusahaan dan masyarakat adat/komunitas hukum adat.
 
“Kegiatan ini bertujuan supaya terbangun komunikasi dan hubungan yang semakin baik antara perusahaan dengan desa dan masyarakat sekitar wilayah operasional, sesuai dengan visi misi TPL yaitu tumbuh dan berkembang bersama masyarakat," sebut Pangeran.
 
Management TPL menyebutkan perusahaan selalu terbuka dan siap bekerja sama dengan masyarakat, terkhusus di tahun 2022. Sebab perusahaan berprinsip tetap beupaya membantu meningkatkan taraf kehidupan perekonomian masyarakat diberbagi sektor khususnya masyarakat petani.
 
Pangeran menambahkan, PT.TPL dalam usaha pengelolaan hutan tanaman industrinya di wilayah Sektor Habinsaran mengelola di dua kabupaten seluas 26.765 Ha (Kabupaten Toba 11.559 Ha dan Tapanuli Utara 15.206 Ha), membutuhkan banyak tenaga dalam kegiatan operasionalnya. Mulai dari persiapan lahan, penanaman hingga pemeliharaan sampai masa panen. Sehingga diharapkan kerjasama dengan masyarakat.
 
Kepala Desa Hitetano, Hotdiman Nababan didampingi Ketua BPD, Tartulian Nababan, tokoh masyarakat, Rajiun Nababan mengapresiasi keterbukaan TPL melalui kegiatan RKT yang digelar.
 
Menurut Hotdiman, disamping mengetahui kegiatan operasional yang dipaparkan pihak perusahaan, saran dan usulan masyarakat juga dapat tersampaikan langsung dengan diadakannya sosialisasi ini.
 
"Kami mewakili masyarakat Desa Hitetano sangat bangga dengan kehadiran TPL, dimana selama terjalin kerjasama dan hubungan baik seperti saat ini, masyarakat menerima dukungan perusahaan untuk kemajuan bersama.harapan kami ke depan semoga usulan masyarakat dapat dipertimbangkan dan operasional TPL tetap berjalan dengan lancar,” sebut Hotdiman.
 
Terpisah Manager Coordinator Komunikasi Publik PT.TPL Norma Hutajulu dalam keterangannya menyampaikan, tujuan sosialisasi RKT ini untuk mendekatkan dan mempererat komunikasi dua arah antara perusahaan dengan masyarakat.
Sehingga dapat memberikan jaminan keamanan usaha dan mengurangi resiko. 
 
Hal inilah yang menjadi dasar, keputusan yang adil antara masyarakat setempat dan perusahaan dapat dikembangkan menggunakan cara-cara yang persuasif dengan memastikan bahwa hukum dan hak adat para masyarakat adat dan pihak pemegang hak setempat lainnya dihormati.