PALAS - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar membuat antrian truk, bus dan kendaraan bermotor bermesin diesel lainnya mengular di  SPBU di Kabupaten Padanglawas (Palas), sejak dua hari belakangan ini. Antrian kendaraan terlihat di SPBU Sibuhuan, Kecamatan Barumun dan Hutalombang, Kecamatan Lubuk Barumun mulai Kamis (24/3/2022) malam, pihak Polres Palas terus melakukan pemantuan disekitar lokasi SPBU untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dan ganguan lalu lintas umum.
 
Antrian kenderaan ini merupakan imbas dari ketersediaan stok bio solar di sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten Padanglawas (Palas).
 
Kapolres Padanglawas, AKBP Indra Yanitra Irawan SIK MSi mengatakan, antisipasi kelangkaan bio solar di sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Palas, terus dilakukan patroli rutin untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum.
 
"Sejak dua hari ini terjadi kelangkaan bio solar mulai kemarin hingga hari ini, Jumat (25/3/2022) malam sehingga  berdampak mengular kendaraan untuk mengisi bahan bakar rela antrian menunggu pasokan BBM yang disuplay oleh Depot Pertamina Sibolga," katanya.
 
Seorang sopir truk T Pulungan (46) warga Kecamatan Sosa Timur menuturkan, kondisi ini terjadi sejak dua hari lalu. Stok bio solar yang dimiliki sejumlah SPBU terbatas sehingga cepat habis.
 
"Bio Solar dua hari ini mulai langka. Kondisi ini merata di sejumlah daerah beberapa hari lalu, saya dari Kecamatan Sosa Timur tidak dapat solar. Semua SPBU disepanjang jalan Ki Hajar Dewantara Sibuhuan dan Jalinsum lintas Sosa -Hutaraja Tinggi kehabisan solar," katanya.
 
Dia mengeluhkan minimnya stok bio solar di SPBU. Sebab kondisi ini sangat berpengaruh pada pekerjaannya kami selaku sopir truk.
 
"Kalau tidak ada bio solar, mau berangkat kerja ya tidak bisa. Kalau mobil (truk) tidak bisa beroperasi mengangkut material dan lainnya ke daerah tujuan yang akan diantar seperti Rokan Hulu," ungkapnya.
 
Sopir truk lainnya, M Sukri Daulay (41) warga Sosopan mengatakan, minimnya stok bio solar di sejumlah SPBU membuat sopir truk kebingungan. Kami para sopir angkutan umum harus mencari solar dulu sebelum berangkat ke lokasi tujuan untuk angkutan barang pesanan distrubutor dan pengusaha lainnya.
 
Pengawas SPBU Nomor: 14.227 .309 di Jalan Ki Hajar Dewantara Sibuhuan, Hotmartua alias Kombet mengatakan, kelangkaan ini terjadi karena di SPBU lain tidak terbagi bio solar sehingga kendaraan menyerbu.
 
"Jatah untuk SPBU kita seperti biasanya, setiap harinya masuk 8 KL tetapi kalau melayani semua kenderaan untuk kebutuhan bio solar tentu tidak terlayani secara keseluruhan secara maksimal," ucapnya.