MADINA - Tumpukan kayu-kayu besar menggunung di tengah Sungai Rantopuran, tepatnya di Desa Sopo Batu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Sehingga membuat resah warga yang seakan-akan menjadi bom waktu.

Pasalnya, gelondongan meterial kubik kayu yang berada di hulu sungai tersebut dibiarkan sudah tiga bulan lamanya.

Sementara jarak antara tumpukan kayu tersebut dari sungai ke pemukiman warga sekitar ada lima kilo meter. Warga juga sudah berusaha menyingkirkan kayu itu dengan alat seadanya.

Pj Desa Sopo Batu Usry Lubis mengatakan dari pengakuan warga, tumpukan kayu itu akibat terseret arus sungai yang terjadi bencana longsor di hulu sungai pada Desember tahun 2021 lalu.

Seterusnya warga melaporkan ke Pj Desa Sopoto Batu sekitar awal bulan lalu, untuk mencari solusi agar gunungan kayu itu agar dapat segera diangkut dari sungai.

"Jadi saya memerintahkan waktu itu agar membuat foto dokumen tumpukan kayu di sungai itu agar bisa diperjelas kondisinya. Dan, hal ini juga sudah saya sampaikan ke pak camat secara lisan untuk bagaimana cara solusinya," kata Pj Kepala Desa Sopo Batu, dikantor Camat Panyabungan, Rabu (23/2/2022).

"Kalau dari informasi warga yang saya terima tumpukan kayu ini yang lama tumbang, jadi di bulan dua belas kemarin terjadi longsor di hulu sungai sehingga kayu-kayu itu terseret ke sungai," ujar Usry.

Selanjutnya Usry mengatakan, warga sangat meresahkan dengan keberadaan tumpukan kayu tersebut, karena bisa saja nanti dapat menimbulkan bencana apabila sungai Rantopuran dilanda banjir.

"Jadi yang ditakutkan warga ini, bila nanti sungai itu kembali meluap sehingga kayu-kayu itu masuk ke permukiman warga, karena kayu itu berada dihulu," imbuhnya.

Usry menambahkan, jika alat berat pun didatangkan ke lokasi untuk mengangkut gunungan kayu itu, juga tidak memungkinkan karena melihat dari askes jalan ke desa itu.

Untuk itu, dia berharap agar bersama-sama mencari solusi untuk perbantuan dari pemerintah agar tumpukan kayu segera dapat diangkut dari tengah sungai.

"Paling tidaknya nanti mesin pemotong (sinso) yang besar didatangkan oleh pemerintah, karena alat berat untuk kesitu tidak mungkin dilihat dari aksesnya," katanya.

Sementara Camat Panyabungan Miswar Husin Pulungan mengatakan untuk mengatasi permintaan warga tersebut, pihaknya akan komunikasikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina.

"Baik saya coba komunikasi dengan kades dan BPBD," kata Miswar ketika dihubungi.

Diketahui, aliran sungai Rantopuran di Desa Sopo Batu jugan melintangi ke sejumlah desa di Kecamatan Panyabungan Kota. Jembatan yang berada di Desa Gunungtua di jalan lintas sumtera itu juga pernah ambruk akibat terjangan banjir sungai tersebut pada puluhan tahun lalu.