PADANG SIDEMPUAN - Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Padang Sidempuan terancam tutup lantaran harga kacang kedelai yang terus bergerak naik. Zulkifli Nasution (28) salah seorang pengusaha tahu dan tempe di Lingkungan 7, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan, mengatakan kenaikan harga kacang kedelai mulai dirasakan sejak bulan Oktober tahun 2021 lalu. 
 
"Namun naiknya harga kacang kedelai tidak langsung. Berangsur-angsur hingga hari ini," ucap Zulkifli kepada awak media saat di jumpai di tempat pembuatan tahu dan tempe miliknya, Selasa (22/2/2022).
 
Ia juga mengungkapkan, jika harga kacang kedelai terus naik dan berkelanjutan, kemungkinan besar usaha tahu dan tempe miliknya terancam akan tutup. 
 
"Jika kenaikan harga kedelai ini berkelanjutan, ya, mungkin usaha kami akan tutuplah, untuk kita ketahui bersama rata-rata usaha warga di sini hanya ini, mengolah tahu dan tempe," ujar Zulkifli.
 
Lebih lanjut Zulkifli mengungkapkan, 5 bulan lalu harga kacang kedelai per tonnya Rp11 juta, dan saat ini sudah mencapai Rp12 juta. 
 
"Kalau kita belinya per karung harga normal itu biasanya Rp 550.000 per karung, tapi saat ini kita beli mencapai Rp 650.000 per karungnya. Jujur, kami menjual tempe itu seharga seribu rupiah per bijinya, sementara hasil dari satu karung kedelai hanya menghasilkan seribu seratus tempe, jadi sangat tipis keutungan yang kami dapatkan," ujarnya.
 
Ia berharap pemerintah agar memperhatikan nasib pengusaha tahu dan tempe yang ada di Kota Padang Sidimpuan khususnya di lingkungan 7, Kelurahan Ujung Padang. 
 
"Kami berharap kepada pemerintah agar memperhatikan nasib pengusaha tahu tempe di Sidimpuan. Setidaknya adalah subsidi kacang kedelai agar kami bisa bertahan hidup," tutupnya