SAMOSIR - Guna mengurangi penggunaan dan ketergantungan terhadap pupuk kimia serta untuk meningkatkan produksi pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Samosir menginisiasi pelatihan pembuatan pupuk organik Eco Enzyme kepada para petani bersama komunitas Eco Enzyme Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (19/2/2022) di kompleks perkantoran Desa Lumban Suhi-suhi Toruan. Pada kegiatan berlangsung, turut hadir tim percepatan pembangunan staf khusus Bupati Samosir yang membidangi pariwisata, ekonomi kreatif dan kesejahteraan rakyat, Laksma (Purn) Marhuale Simbolon, nara sumber dari komunitas Eco Enzyme, Vera Tan, Ranto Peranginangin, Antoni Ginting, para PPL dan masyarakat petani dari beberapa kelompok tani (Poktan) di pandu langsung Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian Kabupaten Samosir, Jaminton Marpaung.
 
Vera Tan menyebut, Eco Enzyme yang memiliki banyak manfaat, selain untuk meningkatkan produksi pertanian organik, juga salah satu cara untuk menyehatkan bumi dan menyelamatkan lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga dan penggunaan pestisida pertanian.
 
"Eco Enzyme ini adalah satu-satunya jalan keluar untuk menyehatkan bumi kita, memulihkan lingkungan kembali," kata Vera Tan.
 
Dijelaskan, pembuatan Eco Enzyme sendiri sangat mudah karena bahannya dari sampah organik rumah tangga, seperti sayuran, buah-buahan yang dipermentasikan dengan gula merah tebu dengan komposisi 1 : 3 : 10, yaitu 1 kg gula merah tebu, 3 kg sampah sayuran dan buah-buahan, dan 10 kg air.
 
Disebutkan, untuk hasil yang lebih baik, disarankan sampah organik sayuran dan buah-buahan lebih dari 5 jenis, dan tidak disarankan menggunakan wadah campuran tempat permentasinya dari bahan kaca karena dikhawatirkan dapat meledak akibat gas yang dihasilkan.
 
Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, Jaminton Marpaung menyampaikan, pihaknya menyambut baik Eco Enzyme dan kedepan akan memberikan pelatihan berkesinambungan kepada para kelompok tani.
 
"Ini awal yang bagus, nanti bersama PPL kita, akan kita monitoring bagaimana penerapannya di setiap kecamatan dan desa. Karena ini juga berkaitan dengan pupuk bersubsidi dengan kuota yang masih sangat kurang untuk Kabupaten Samosir," kata Jaminton Marpaung.
 
Menurutnya, pada tahap awal ini dengan Eco Enzyme, masyarakat petani mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia setidaknya 50 persen.
 
"Harapan kita, Samosir sebagai daerah pariwisata harus bergerak pada pertanian organik. Saya rasa ini dapat terwujud karena selain bahannya mudah ditemukan, biaya cukup ringan, tetapi sangat bermanfaat bagi pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian itu sendiri," ujar Jaminton.
 
Sementara itu, Marhuale Simbolon juga sangat menyambut baik kehadiran tim Eco Enzyme di Kabupaten Samosir yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada para petani untuk membuat pupuk organik sendiri.
 
"Saya sangat berterima kasih kepada tim Eco Enzyme yang sudah memberikan perhatian dan pengetahuan berharga bagi kami petani di Samosir untuk tidak lagi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia atau pestisida," ucap Marhuale.
 
Lanjutnya, dengan kondisi pH tanah di Samosir saat ini yang sudah tidak bagus akibat banyaknya penggunaan pupuk kimia selama ini, Pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaikinya dengan penggunaan pupuk organik.
 
Pada pelatihan berlangsung, tim Eco Enzyme mempraktekkan langsung cara pembuatan Eco Enzyme dengan harapan para petani di Samosir dapat melakukannya untuk menghemat biaya dan segera berhenti dari penggunaan pestisida.
 
Untuk Eco Enzyme yang memiliki kualitas bagus setelah melewati permentasi selama 100 hari, pH nya mencapai 2,5. Dan untuk diaplikasikan kepada tanaman setelah dicampur air dengan perbandingan 1 liter Eco Enzyme kedalam 150 hingga 200 liter air, pH nya harus di atas 5,8.
 
Disebut, Eco Enzyme sendiri dapat digunakan sebagai pengganti sabun mandi, mencuci piring, memperbaiki kulit yang rusak akibat alergi penggunaan sabun, serta akan membersihkan saluran pembuangan limbah rumah tangga.
 
Di akhir kegiatan, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pertanian memberikan cinderamata kepada tim Eco Enzyme yang disampaikan langsung oleh Laksma (Purn) Marhuale Simbolon.