MADINA - Sekolompok mahasiswa dari dua aliansi melakukan aksi damai penolakan tindakan korupsi yang diduga diperbuat oleh beberapa oknum Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka berasal dari Aliansi Mahasiswa Peduli Uang Negara (AMPUN) dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal (DPP-IM3). Aliansi mahasiswa itu silih berganti berorasi, menyuarakan aspirasi hingga unek-uneknya didepan kantor OPD  yang mereka datangi.
 
Suara- suara sumbang itu kemudian tercetus di kompelek perkantoran Payaloting Desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan, sebelum melaksanakan salat Jumat (18/2/2021).
 
Seperti aliansi AMPUN, melakukan unjuk rasa didepan kantor Dinas Parawisata dan Dinas Ketahanan Pangan Madina. Sementara mahasiswa IM3 mendatangi kantor Insfektorat dan kantor Bupati Madina. 
 
Umumnya, mereka menyerukan Bupati Madina agar mencopot kepala OPD yang menurut mereka terindikasi telah menyelewengkan keuangan Negara pada pengunaan APBD tahun 2021.
 
"Kami banyak menduga dari semua temuan kami ini adalah praktek korupsi hal ini harusnya menjadi catatan kedepan kepada Bupati untuk segera mengganti OPD yang jelas terindikasi dugaan korupsi," kata Imam Samudra ketua Koordinator Aksi dalam orasinya.
 
Sementara IM3 yang sebelummnya mendatangi kantor Insfektorat kemudian berorasi didepan kantor Bupati Madina juga memaparkan hasil investigasi mereka yang diduga dilakukan sejumlah oknum pegawai pegawai insfektorat dan sudah melenceng dari tufoksinya. Sesuai keluhan para kepala sekolah tingkat SD dan SMP yang menjadi korban pungutan liar (pungli) oknum pegawai Inspektorat Madina.
 
Mahasiswa IM3 ini kemudian meminta Bupati Madina  mencopot Kepala Inspektorat Madina dari jabatannya. "Sesuai pengakuan sejumlah kepala sekolah, mereka kerap dijadikan ladang kutipan oleh oknum-oknum pemeriksa di Inspektorat," kata Mahfus Rosadi Lubis, ketua IM3, saat berorasi.
 
Bupati Madina Muhammad Jafar Sukhairi Nasution mengatakan sangat menghargai informasi yang disampikan mahasiswa tersebut. Bupati menanggapinya akan serius untuk menindaklanjutinya. 
 
"Terikmasih kepada adek-adek mahasiswa yang tergabung IM3, bahwa kita harus mengedepankam praduga bersalah itu yang terutama, terkait aspirasi anak-anak kami mahasiswa adanya pungutan liar yamg jumlahnya juga fantastis terhadap kepala sekolah se Kabupaten Mandailing Natal, bahwa ini informasi yang sangat berharga bagi saya terutama kepada kepala Insfektorat yang disamping saya, saya akan serius menidaklanjuti informasi adek mahasiswa," katanya
 
Padahal sebelumnya, dikatakan Bupati secara tegas mengatakan kepada Kepala Sekolah dan Korwil di Madina tidak ada pungutan liar terhadap siapapun. Namun meski begitu, pihaknya akan segera memproses aduan mahasiswa tersebut.
 
"Padahal sesungguhnya kemaren saya tegaskan kepada Kepala sekolah maupun Korwil tidak ada pungutan liar siappun dia, namun dengan informasi hari ini saya dengan Sekda dan asiseten (segera memproses tuntutan mahasiswa) insyaallah mohon bersabar, terimakasih adek mahasiswa tentu ini niat untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kabupaten Mandailing Natal," imbuh Bupati.