TOBA - Punguan Pomparan Raja Marpaung Indonesia/Marpaung Boruna Indonesia (PPRMI/MARBONI) didirikan untuk mengayomi seluruh keturunan Raja Marpaung Indonesia dan dunia sebagaimana tatanan falsafah adat budaya Batak.

Pada Selasa (15/02/2022)oleh pengurus DPP PPRMI/MARBONI Rommel Marpaung (Waketum), St.Damaris Marpaung (Sekjen) dan Gabriel Marpaung (Bendahara Umum) mendapat laporan dan informasi adanya seorang keturunan Raja Marpaung yang menderita sakit dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya untuk berobat. Kondisinya terlantar namanya Sabar Marpaung (48) di kota Purwakarta, Jawa Barat.

Sekjend PPRMI/MARBONI St.Damaris Marapung dalam penuturannya kepada GoSumut.com Jumat (18/02/2022) via WhatsApp menyebutkan informasi diketahui dari Fernando Marpaung yang tinggal di kota Banjarnegara Kalimantan.

Mengetahui informasi tersebut Wakil Ketua Umum Rommel Marpaung bersama Sekretaris Jenderal St.Damaris Marpaung dan Bendahara Umum Gabriel Marpaung langsung berkoordinasi dengan Ketua Umum PPRMI/MARBONI Kapler Marpaung untuk melakukan pergerakan sosial serta menginformasikannya di group Whatsapp Marboni Indonesia-Dunia.

Lanjutnya, untuk membantu Sabar pengurus DPP PPRMI/MARBONI secara khusus merminta bantuan Gomar Marpaung dan Neison Marpaung selaku Koordionator Punguan Pomparan Raja Marpaung/MARBONI di Purwakarta untuk meninjau dan memberi pertolongan awal. Gomar pun bergerak cepat dan memberitahu bahwa Sabar Marpaung sudah dievakuasi ke RSUD Purwakarta untuk mendapatkan pertolongan perawatan edis.

Menyikapi peristiwa tersebut Ketum PPRMI/MARBONI bersepakat
segera melihat dan memberi bantuan kepada Sabar Marpaung yang sudah dibawa oleh Koordinator PPRMI/MARBONI Purwakarta untuk dirawat di RSUD Purwakarta.

Setiba di RSUD Purwakarta perwakilan Pengurus DPP PPRMI/MARBONI melihat kondisi Sabar Marpaung memang sudah sangat memprihatinkan. Dokter John Sibagariang (suami dari Drg Riris Marpaung) juga dokter M
medis di RSUD Purwakarta sudah terlebih dahulu membesuk dan memberi perhatiannya kepada Sabar Marpaung.

Kapler Marpaung Ketua DPP PPRMI/MARBONI dalam keterangan pers tertulisnya kepada GoSumut.com menuturkan, sesuai keterangan singkat yang diperoleh dari dokter John dan Romemi serta Gabriel, penyakit Sabar Marpaung cukup berat dan parah. Dia mengidap penyakit paru-paru basah yang mengakibatkan berat badannya semakin hari semakin menurun dan sangat kurus, sesuai hasil pemeriksaan medis Sabar juga mengalami lupa ingatan.

Didapati informasi Sabar Marpung sebelum sakit, di beberapa tahun belakangan tidak memiliki pekerjaan tetap lagi dan menurut cerita dari masyarakat sekitar rumahnya hanya untuk makan saja Sabar hanya bisa berharap dari belas kasihan orang lain.

Sabar Marpaung datang merantau ke kota Purwakarta sekitar 12 tahun silam dan tidak memiliki saudara di kota ini.Setelah beberpa tahun di Purwakarta merantau kala itu, Sabar disusul adiknya merantau di kota yang sama dan mereka sempat tinggal bersama dalam satu rumah di Puwakarta.

Setelah beberapa lama tinggal bersama di perantauan (Purwakarta) dan berjuang bersama dengan niat dan cita cita untuk memperbaiki kehidupan mereka, namun naas tak bisa di elak malang tak bisa di tolak adiknya mengalami sakit stroke. Pada 2 tahun lalu (2020) adiknya pulang kampung ke Kabanjahe Kabupaten Karo Prov.Sumut. Kepulangan adiknya ke kampung halaman dengan harapan bisa mendapatkan perawatan perobatan dikampung halamannya. Tapi sejak itu mereka berdua tidak ada lagi saling tukar kabar dan tidak mengetahui kabar dari masing masing sebagai kakak beradik.

Sesuai keterangan medis dari dr.Jhon, sesuai riwayat penyakit yang diderita oleh Sabar, dianya harus menjalani perawatan yang cukup lama dan panjang waktunya dan selama dalam menjalani perawatan medis tentu memerlukan biaya cukup besar.

Untuk perawatan medis Sabar di RSUD Purwakarta sudah memasuki hari ke 4 dengan biaya bantuan dari tulangnya serta bantuan dari beberapa orang marga Marpaung yang tinggal di Purwakarta berikut dibantu dari kas PPRMI/MARBONI, ungkap Kapler.

Disampikan Kapler, terkait dengn asal usul Sabar Marpaung sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan Sabar tidak dapat diajak bicara, namun didapat informasi bahwa Sabar berasal dari
Huta Gompar Sipaet Desa Siantar Dangsina Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba-Sumut.

Dalam harapannya Kapler Marpaung selaku Ketua Umum PPRMI/MARBONI sangat mengharapkan warga Marpaung dapat saling mengulurkan tangan untuk membantu biaya pengobatan Sabar. "Apabila ad pihak keluarga yang membaca dan mendengar informasi ini bisa menghubungi PPRMI/MARBONI Bagian Humas dan Informasi Publikasi Marimbun Marpung di Nomor HP/WA 081375334441," harap Kapler.*