TOBA - PT.Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) memberikan dukungan dan bantuan perbaikan tanggul Aek Mandosi yang kembali jebol akibat tingginya curah hujan dengan cuaca yang ekstrem dalam 2 bulan awal tahun 2022 di Kabupaten Toba.

Tanggul ini pada awal tahun bulan Januari 2022 lalu juga jebol mengakibatkan banjir bandang saat itu, mengakibatkan ratusan hektare lahan pertanian sawah serta rumah warga di 3 Kecamatan (Bonatualunasi, Parmaksian dan Porsea) terendam.

Peristiwa yang sama kembali juga terjadi di awal bulan Februari 2022, dimana tanggul sungai Aek Mandosi yang jebol sebelumnya dan sudah diperbaiki kembali lagi jebol akibat curah hujan yang sangat deras, bahkan menghancurkan bibit persemaian padi yang sudah siap untuk ditanam.

Dukungan perbaikan tanggul jebol tersebut merupakan yang ketiga kalinya yang dilakukan oleh TPL, pasca banjir bandang di Toba pada (31/12/2021) lalu karena meluapnya sungai Aek Mandosi, yang melintasi Kecamatan Bonatua Lunasi, Kecamatan Porsea dan Kecamatan Parmaksian.

Perbaikan tanggul Aek Mandosi yang dikerjakan oleh PT.TPL,Tbk Jumat, (18/02/2022) disaksikan langsung Kepala Desa Patane IV Ramot Sirait, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Toba, Piter Pangaribuan.

Untuk perbaikan yang akan dilakukan, Pemerintah Daerah Kabupaten Toba melalui Dinas PUPR berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Patane IV dan Patane l secara bersama sama memohon dan meminta TPL mendukung perbaikan tanggul badan sungai.

Upaya percepatan perbaikan tanggul jebol harus dikerjakan dengan cepat dengan memohon bantuan dari PT. TPL supaya masyarakat tidak mengalami gagal panen.

Guna memenuhi permohonan bantuan warga desa PT.TPL memberikan dukungan bantuan berupa alat berat excavator untuk menimbun tanggul jebol dengan memasang cerocok bambu di sepanjang tanggul jebol berikut pinggiran tanggul sejajaran tanggul yang jebol sebagai penahan tanah dan tidak longsor kembali.

"Pemerintah Kabupaten Toba melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Piter Pangaribuan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada perusahaan PT.TPL atas bantuan yang diberikan dan telah bekerja sama dengan bahu membahu membantu masyarakat yang tertimpa musibah banjir akibat tanggul sungai jebol,” ujar Piter Pangaribuan.

Disampikan Piter, pada Januari 2022 lalu, TPL telah memberikan bantuan perbaikan beronjong tanggul, dengan menimbun karung goni berisikan campuran tanah dan semen hingga memasang cerocok bambu berikut menurunkan alat berat untuk memperbaiki jalan yang terputus akibat longsoran tanggul yang jebol.

Kepala Desa Patane IV Remote Sirait kepada media saat dikonfirmasi mengatakan, jebolnya tanggul Aek Mandosi sepanjang 100 meter mengakibatkan ratusan hektar (Ha) lahan persawahan milik masyarakat desa rusak., adahal bulan Januari 2022 ini sudah memasuki masa musim tanam padi.akibat banjir yang diakibatkan tanggul sungai jebol membuat masa tanam padi jadi terkendala karena areal sawah terendam air.

Dengan kejadian banjir tersebut bibit persemaian padi yang sudah dibuat sebelumnya dan sudah siap untuk ditanam telah hancur dan busuk total. Oleh karenanya warga desa berencan untuk musim tanam selanjutnya persemaian akan dialihkan menggunakan bibit unggul untuk mengejar musim panen di bulan Juli 2022.

"Atas nama warga desa dan Pemeirntah Desa Patane IV saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan TPL memperbaiki tanggul sungai Aek Mandosi yang jebol akibat curah hujan yang sangat deras dibeberap waktu lalu.doa kami semoga TPL tetap jaya serta semakin dekat dengan masyarakat Toba terkhusus Desa Patane IV,” sebut Ramot Sirait.

Ramson Simamora Humas TPL didampingi Suarno Simatupang mengatakan sesuai visi perusahaan, “Good for Community”, pihaknya tetap hadir dalam memberikan kontribusi dan pelayanan kepada masyarakat khusunya pada korban bencana alam yang terjadi disekitar wilayah kerja perusahaan.Karena ini adalah peristiwa alam, oleh perusahaan tetap komit memberikan bantuan dan dukungan sosialnya.

Disampaikan Ramson, mewakili management perusahaan dengan bantuan yang diberikan berharap dapat memberikan nilai positif terhadap kegiatan pertanian masyarakat Desa Patane IV.

"Sehingga ketika musim hujan, tidak ada lagi persawahan warga yang mengalami kebanjiran, dan diharapkan produktivitas pertanian berjalan dengan baik ke depannya,” ungkap Ramson Simamora.*