PALAS - Petugas Pengamat Organisme Penyakit Tanaman (POPT) bersama Pengamat Hama Penyakit (PHP) Dinas Pertanian Kabupaten Padanglawas (Palas) menyemprot massal lahan persawahan petani di wilayah Kecamatan Ulu Barumun yang tanaman padinya terserang hama penggerek.

Turut serta dalam kegiatan penyemprotan massal tersebut Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Palas didampingi Tim dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ulu Barumun di areal lahan tiga kelompok tani yang terserang hama.

Ketua HKTI Palas, Leo Hasibuan mengatakan areal persawahan petani yang terserang hama diperkirakan seluas 10 hektar lebih, telah dilakukan penyemprotan upaya pengendalian hama dan mencegah agar tidak meluas, Jumat (4/2/2022).

Dikatakan, areal persawahan yang terserang hama tersebut berada diareal sawah kelompok tani Satahi, Saroha dan kelompok Aek Milas Desa Pasar Ipuh, Matondang dan Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun.

Ia menjelaskan pihak HKTI berencana memasukkan kelompok tani yang ada di Kecamatan Ulu Barumun kedalam Program Lindung Tani.

Dengan harapan, lanjutnya agar irigasi di areal persawahan petani masuk dalam program lindung tani sehingga bisa berjalan dengan baik tanpa ada keluhan dari petani.

"Program lindung tani juga akan mempermudah petugas pertanian dalam penyusunan RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok )dan penetapan CPCL (Calon Petani Calon Lahan)," tambahnya.

Sebelumnya Arnida Hasibuan, petugas POPT/PHP Dinas Pertanian Palas menjelaskan, jenis obat yang digunakan untuk penyemprotan ini bersifat Translaminar dengan ukuran 1,5 sendok per tengkinya.

"Perhektar jenis obat ini digunakan sebanyak 400 gram untuk luasannya," terangnya, disela kegiatan penyemprotan diareal persawahan petani.

Kata Arnida, hama pengerek ini berada tepat didalam batang tubuh padi maka kita gunakan obatnya yang bersifat Translaminar.

"Kita akan terus pantau perkembangannya melaui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) agar tanaman padi ini bisa terkendalikan walau tidak seratus persen," pungkasnya.