TOBA - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, tiba di pelabuhan penyeberangan Mulia Raja Balige, Selasa, (1/2/2022) sekira pukul 10.00 Wib. Ini guna mengecek kesiapan pelabuhan dalam kunjungan Presiden RI, Jokowidodo pada Rabu dan Kamis (2 -3/2/2022) ke beberapa  Kabupaten sekawasan Danau Toba. Hadirnya Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Pelabuhan penyeberangan Mulia Raja Balige Kabupaten Toba didampingi langsung juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, Kepala BPTD Wil II Sumatera Utara Batara, Koorsatpel Pelabuhan Penyeberangan Pelabuhan Mulia Raja Balige Marudut Lbn Tobing serta beberapa pejabat lainnya.
 
Setiba di Pelabuhan Penyeberangan Mulia Raja Balige Menteri Perhubungan Budi Karya langsung meninjau gedung kantor pelayanan Pelabuhan di lantai 2 gedung dan memeriksa serta memperhatikan beberapa fasilitas ruangan gedung kantor berikut memantau pemandangan pesona alam Danau Toba dari lantai 2 gedung kantor pelabuhan penyeberangan Mulia Raja Balige.
 
Dalam kesempatan tersebut Menhub RI Budi Karya berbincang serius terkait keberadaan pelabuhan penyeberangan Mulia Raja Balige dengan Kepala BPTD Wilayah II Batara bersama Koorsatpel Pelabuhan Mulia Raja Balige Marudut Lumbantobing dipandu juru bicara Kemenhub RI Adita Irawati.
 
Usai meninjau lantai 2 gedung kantor pelayanan pelabuhan peyeberangan Mulia Raja Balige Menhub bergerak turun ke lantai 1 gedung meninjau ruangan pelayanan pembelajaran bagi warga dan fasilitas pendukungnya.
 
Sebelum Menhub dalam keterangan persnya melalui juru bicara kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan, hadirnya Menhub RI Budi Karya hadir hari ini di Toba melakukan kunjungan lanjutan ke pelabuhan pelabuhan penyeberangan yang ada di Sumatera Utara secara khusus di sekitar Kawasan Danau Toba.
 
Kunjungan Menhub sudah dimulai dari hari Selasa, (1/2/2022) dan sudah banyak pelabuhan penyeberangan yang sudah dikunjungi dalam rangka kesiapan adanya rencana persemian secara serentak pelabuhan pelabuhan penyeberangan di Kabupaten se Kawasan Danau Toba oleh Presiden Jokowidodo yang direncanakan tanggal 2-3 Februari 2022.
 
Ia juga menjelaskan, sehubungan rencana kehadiran kunjungan kerja Presiden RI ke kawasan Danau Toba berikut ke Kabupaten Toba, Kementerian Perhubungan RI sebagai lembaga pembantu Presiden RI berkewajiban mempersiapkan semua yang sudah dibangun melalui anggaran APBN dari Kemenhub RI dengan harapan di kehadiran bapak Presiden nanti bersedia meresmikannya.
 
Lanjutnya, Pemerintah saat ini memiliki satu program, 5 Bali Baru di NKRI di antaranya Danau Toba. Oleh karenannya Kemnhub diberi tugas dan tanggung jawab untuk melengkapi berbagai fasilitas sarana dan prasarana pendukung sebagaimana dimiliki kawasan Danau Toba yang indah nan sejuk serta harapan menjadikannya pariwisata yang bertaraf internasional.
 
Guna mendukung pelayanan kepariwisataan Danau Toba, Kemenhub RI telah membangun 13 unit Pelabuhan di sekawasan Danau Toba dan 5 Kapal Motor penyeberangan yang sudah di bangun. Tujuan utama pelayanan pelabuhan dibangun untuk menghubungkan setiap titik titik sekeliling Danau Toba  menuju Pulau Samosir (Kabupaten Samosir).
 
Disampaikan Menhub, selama ini pelayaran di Danau Toba dilayani kapal kapal motor tradisional yang alat kelengkapan keamanan keselamatannya minim atau tidak memiliki kapasitas yang memadai sesuai standar keamanan pelayaran di NKRI.
 
Oleh karenanya guna meningkatkan pelayanan pelayaran transportasi peraiaran Danau Toba mendukung Destinasi Pariwisata Danau Toba go Internasional oleh Kemenhub RI membangun 13 unit pelabuhan Kapal Motor di beberapa titik se kawasan Danau Toba yang Governence, Safety serta indah dan menarik.
 
"Tujuan pembangunan pelabuhan dilakukan, kita menginginkan Danau Toba sebagai daerah tourist Destinasion bisa melayani wisatawan dengan baik.oleh karena itu kita siapkan ada beberapa fasilitas pelayanan pelabuhan.pada Senin kemarin saya telah melakukan kunjungan dan pengecekan di pelabuhan Ajibata, Ambarita, Simanindo dan Pelabuhan Tiga Ras, untuk hari ini saya melakukan pemeriksaan dan pengecekan di Pelabuhan Penyeberangan Mulia Raja Balige dan sekanjutnya ke Muara Kabupaten Tapanuli Utara," ujarnya.
 
Pihaknya tidak menghendaki setiap pelabuhan hanya digunakan sebagai tempat ruangan tunggu dan jual beli tiket penyeberangan semata. Sesuai dengan perencanaan berbagai program kegiatan akan dilakukan di setiap pelabuhan Penyeberangan termasuk di pelabuhan  penyeberangan Mulia Raja Balige ini. 
 
"Pelabuhan ini harus ada kegiatan jual beli makanan dan berbagai souvenir souvenir pariwisata hasil usaha UKM dan UMKM masyarakat se kawasan Danau Toba berikut ada kegiatan Budaya dan Pendidikan," harapnya.
 
 
Saat ini, pihaknya sedang mencari satu sekolah yang bisa mengelola pelabuhan ini sehingga terminal penyeberangan, diluar sebagai pusat kegiatan konktifitas. Penyeberangan disini juga bisa dijadikan Center of Excelence yang bisa saja dilakukan USU, Del, atau beberapa Universitas yang lain di Sumatera Utara untuk bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan Ri dalam melaksankan berbagai kegiatan pendidikan.