PALAS -  Dampak banjir bandang yang meluluh lantakan pemukiman warga disejumlah desa di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padanglawas (Palas) juga merusak ratusan hektar areal persawahan warga yang sudah ditanami padi. Informasi yang dihimpun GoSumut dari sejumlah petani dan pihak pemerintah Kecamatan Batang Lubu Sutam, Minggu (9/1/2022) terdapat ratusan hektar areal persawahan warga rusak disapu banjir.
 
Salah seorang staf Kecamatan Batang Lubu Sutam, Fahruddin mengatakan 
banjir bandang tidak hanya merusak ratusan rumah warga, tetapi menyisakan kerusakan ratusan lahan pertanian seperti sawah yang sudah ditanami padi ikut rusak. 
 
"Sekitar 120 hektar lahan persawahan masyarakat yang rusak dengan rincian 97 hektar rusak sedang dan 23 hektar rusak parah. Sehingga besar kemungkinan akan fuso atau gagal panen karena usia tanam sudah satu bulan," terangnya.
 
Dikatakan, kerusakan areal persawahan milik warga berada di Desa Hatongga, Botung, Siadam, Siojo, Pagaran Manggis, Muara Malinto Baru, Hutabaru, Hutanopan, Tandolan,Tangga Batu, Pagaran Dolok, Aek Sorik,Muara Malinto Lama, Tanjung Botung dan Desa Pinarik.
 
Selain merusak areal pertanian lanjutnya banjir bandang juga merusak sejumlah jembatan gantung atau rambin yang menjadi fasilitas penyeberangan masyarakat untuk membawa hasil pertanian.
 
Terdapat 3 jembatan gantung yang hancur diterjang banjir bandang di antaranya jembatan gantung di Desa Pagaran Manggis,Tanjung Barani dan Desa Tamiang, rusaknya jembatan gantung ini menyulitkan warga untuk membawa hasil pertanian dari areal persawahan.
 
Sejumlah warga petani yang lahan persawahan rusak disapu banjir diantaranya, Nurman Nasution, warga Malinto Baru mengatakan areal persawahannya telah hancur dihantam arus banjir dan tertimbun lumpur dan batang kayu -kayu.
 
Hal senada juga dilontarkan, petani di Desa Pasar Sabtu, Imron Lubis, Rido dan petani di Desa Siadam, Kaswan Lubis dan Muis Lubis.
 
Menurut mereka, akibat banjir kerusakan areal persawahan cukup parah sehingga menimbulkan kerugian tidak sedikit karena warga petani telah gagal panen karena tanaman padi telah rusak.
 
"Kami warga petani cukup terpuruk dari musibah bencana banjir bandang ini karena tidak ada harapan lagi untuk panen padi di tahun 2022 ini, tentu hal ini  mengancam kesulitan stok beras di keluarga," ungkap Mara Bugis, petani warga Desa Huta Baru.
 
Para petani persawahan di Kecamatan Batang Lubu Sutam berharap pemerintah daerah setempat memberikan perhatian terhadap nasib petani yang ikut juga menjadi korban dari dampak banjir.