TAPSEL - Dua jembatan penyeberangan di Kabupaten Tapanuli Selatan runtuh dan hanyut terbawa air Sungai Batang Angkola. Akibatnya, akses mobilitas ratusan kepala keluarga terganggu. Warga meminta, agar pemerintah membuat jembatan darurat. Kedua jembatan yang runtuh, masing - masing jembatan atau rambin yang menghubungkan Desa Pasir Matogu dan Desa Sori Manaon di Kecamatan Angkola Muaratais, yang jatuh Selasa 14 Desember 2021 lalu. Kemudian jembatan yang menghubungkan Desa Sitampa Simatoras dengan Desa Rahuning di Kecamatan Batang Angkola juga jatuh pada Selasa 4 Januari 2022.
 
"Kita memintalah Pak, kepada pemerintah untuk dibuatkan dulu jembatan darurat. Biar kita ke ladang dan anak anak ke sekolah tidak terganggu kali," pinta Ibrahim Hasibuan (49) warga Desa Sorimanaon.
 
Runtuhnya kedua jembatan ini, akibat abrasi dan besarnya arus sungai yang menghantam sisi jembatan, sehingga jembatan runtuh dan hanyut dibawa arus sungai. Akibatnya, aktivitas ekonomi dan transportasi ratusan kepala keluarga yang dihubungkan kedua jembatan menjadi sangat terganggu.
 
"Yang susah itu, untuk mengangkut hasil pertanian kami ke rumah. Kami harus keliling dulu belasan kilometer biar sampai ke rumah. Padahal kalau ada jembatan ini, dekatnya," lanjut Ibrahim Hasibuan.
 
Untuk saling berhubungan secara langsung, warga terkadang nekat menyeberangi arus sungai. Namun ini penuh resiko. Apalagi pada saat musim hujan seperti saat ini, air sungai bisa saja tiba - tiba meluap.
 
"Mudah - mudahan lah Pak, Pemerintah cepat membuat jembatan baru. Karena jembatan ini sangat penting bagi kami," pinta Ibrahim Hasibuan dengan tulus.