MEDAN - JPLC, sebuah learning centre di Binjai, mengadakan Christmas Gathering di Taman Edukasi Binjai. Pada kesempatan ini, anak-anak dan orangtua diundang untuk berbagai aktivitas yang diadakan oleh JPLC, Jumat (24/12/2021).
Acaranya dimulai dari menari bersama, dekorasi dan menggantungkan hasil karyanya di pohon-pohon di Taman Edukasi Binjai. Anak-anak juga menikmati berbagai permainan yang berupa outdoor playground yang merupakan fasilitas di Taman Edukasi Binjai. Acara ini bermaksud agar anak dapat bersosialisasi dan menikmati permainan motorik yang jarang dapat ditemui hari-hari ini.

Pada kesempatan yang sama, JPLC mengundang Dian Rose, S.Psi, A.Md.T.W., seorang terapis wicara dari VIJI Clinic, untuk membahas bersama topik yang sangat menarik dan menjadi perdebatan, yaitu “Smartphone vs Smart Kid”.

Sharing session dimulai dengan bertanya bagaimana penggunaan gadget di rumah. Dian Rose memulai sharing dengan memberitahu fakta bahwa semua layar dan suara elektronik mempunyai efek yang sama bahayanya baik berupa TV, Smartphone, komputer, laptop, musik latar maupun mainan elektronik.

Penggunaan screen time yang berlebihan dapat meningkatkan gelombang theta pada anak, sedangkan gelombang theta adalah gelombang otak yang membuat menjadi pasif dan cenderung melamun sehingga sulit untuk mempunyai fokus yang baik. Selain itu, frame per second dan suara yang berisik membuat anak cenderung mencari sensasi bergerak dengan cepat sehingga ketika mereka sedang beraktivitas, anak-anak menjadi cenderung terburu-buru dan sulit untuk diam.

Selain itu, Dian Rose juga membeberkan fakta bahwa, sudah ada penelitian yang dilakukan pada anak 3 bulan – 3 tahun menunjukkan bahwa IQ rata-rata anak yang sebelumnya 100 turun menjadi 78 di era pandemic. Ia mendorong orangtua untuk bermain intensif mengejar tumbuh kembang anak. Pesan terakhir sebagai penutup untuk mengembalikan anak kembali ke naturalnya mereka berkembang yaitu di outdoor dan di alam, salah satu tempat yang baik di Sumatera Utara adalah di Taman Edukasi Binjai.

Jaya Prada S.S., M.Si, seorang Education Practitioner menutup sharing session tersebut dengan pengalamannya bahwa anak-anak di era pandemic tantangannya sangat luar biasa. Itulah sebabnya JPLC menekankan pada bermain sembari belajar, yang ia sebut sebagai fun learning dan hands-on activities agar anak tidak menjadi pasif dalam belajar. Melihat kenyataan di lapangan bahwa anak kurang mendapatkan eksplorasi dari alam. Sebagai educator, ia juga sangat menyayangkan jika time frame anak terlewatkan karena perkembangan otak anak usia dini berkembang dengan pesat.

"Harapannya orangtua harus mengambil andil membawa mereka bermain untuk modal anak menghadapi dunia nantinya," jelasnya.