GUNUNGSITOLI – Kelahiran anak pertama adalah momen paling dinantikan pasangan suami isteri. Perjuangan seorang ibu selama sembilan bulan, terbayar saat suara tangisan sang buah hati terdengar di ruang bersalin.

Inilah perasaan Swasti Murni Telaumbanua (27), wanita yang tanggal 20 November 2021 lalu berjuang melahirkan putri pertamanya di RSUD M. Thomsen Nias.

Perasaan bahagianya, terpancar saat bincang-bincang dengan media pada Senin (27/12/2021) di kediaman miliknya. Warga Kota Gunungsitoli ini merasa terharu dan bahagia dengan adanya program JKN-KIS. Menurutnya program ini memberikan harapan bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan.

“Bahagia kami berlipat kali ganda. Pertama, kami bahagia saat kami kedatangan putri pertama kami dalam keadaan sehat. Kebahagian kedua, kami tahu seluruh biaya persalinan ini dijamin JKN-KIS. Ada kelegaan yang mengikuti rasa bahagia ini,” tutur Swasti mengawali bincang-bincang.

Awalnya ia mengaku khawatir akan kondisi diri dan janinnya. Menjelang bulan ke tujuh usia kandungannya, ia sering menderita sakit dan pendarahan ringan. Kondisi ini terjadi hingga menjelang proses lahiran. Melihat kondisi ini, ia dan suami memutuskan untuk memeriksakan kandungannya di RSUD M. Thomsen Nias, setelah mendapat rujukan dari Puskesmas tempat dirinya terdaftar. Ia mengaku, tidak ada kendala atau kesulitan yang berarti saat berobat di Puskesmas maupun di rumah sakit.

“Saya mendapat rujukan ke rumah sakit setelah saya merasa ada keluhan pada kandungan. Syukurnya sistem rujukan dan panduan yang jelas, memudahkan kami saat berobat,” terang Swasti.

Lebih lanjut Swasti juga berbagi kisah tentang perjuangannya saat operasi. Ia mengaku kondisi janinnya saat itu mengharuskan dokter untuk menjalankan proses persalinan secara operasi. Ia mengaku bingung dengan biaya operasi karena yang ia tahu biaya tersebut sangat besar. Tetapi kebingungannya ini segera tuntas, saat tenaga medis menyampaikan biaya operasi caesar ditanggung JKN-KIS.

“Yang saya tahu biaya operasi itu mahal, hal ini membuat saya cukup kebingungan. Betapa leganya saya, ketika salah satu tenaga medis menyampaikan JKN-KIS menjamin biaya persalinan saya,” kata Swasti.

Di akhir bincang-bincang ia berharap agar program JKN-KIS ini tetap berjuang memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Ia menambahkan, manfaat program ini telah dirasakan olehnya, karena itu dirinya berharap orang lain juga merasakan manfaat ini besar dari program JKN-KIS.

“Saya berharap seluruh pihak mendukung program ini. Anak saya lahir berkat bantuan dan gotong royong program JKN-KIS. Tentu saya berharap program baik ini terus berlangsung untuk membantu masyarakat,” tutur Swasti.